BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Lampung melakukan klarifikasi terkait video pembaiatan Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh salah satu bakal calon Gubernur Lampung, Rabu (18/10/2017). Saat ini, klarifikasi itu masuk tahap kajian bagian hukum Bawaslu. Ini sudah dalam kajian bidang hukum Bawaslu, kata Komisioner Bawaslu Adek Asyari kepada Lampungpro.com, Jumat (20/10/2017) sore.

Kajian hukum Bawalu akan melihat terkait ada atau tidaknya dugaan pelanggaran pemilu. Adek mengatakan Bawaslu mengapresiasi kehadiran ASN dalam sidang klarifikasi. Mereka (ASN) membenarkan itu, kata Adek.

Bawaslu berharap ke depan tidak ada kejadian serupa atau pelanggaran lain. Klarifikasi merupakan salah satu upaya pencegahan oleh Bawaslu agar terciptanya pemilu yang bersih dan damai. Meskipun belum memasuki tahap pencalonan, tetapi Bawaslu memiliki tanggung jawab untuk hal seperti ini, kata Adek.

Bawaslu selalu melakukan upaya pencegahan terhadap potensi pelanggaran netralitas ASN. Pasal 71 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016 menyatakan bahwa pejabat negara, pejabat daerah, pejabat ASN, anggota TNI/Polri, kepala desa atau sebutan lain, dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

ASN yang terlibat baiat kepada salah satu bakal calon, jika terbukti melakukan pelanggaran akan dipidana. Ini sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang. (SYAHREZA/PRO2)