Udang hasil panen saat akan ditimbang di Kawasan pertambakan Dipasena Sabtu (12/12/2020). LAMPUNGPRO.CO/ABI FAIZ

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Satu lagi bukti kawasan pertambakan Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulangbawang, Lampung, benar-benar masih produktif. Petambak di kawasan pertambakan yang pernah menjadi tempat produksi udang terbesar di Asia Tenggara ini secara perlahan mulai bangkit.

Lihat saja Hardi, petambak Kampung Bumi Dipasena Utama,  Sabtu (12/12/2020), pada dua petak tambak miliknya panen menghasilkan 2,3 ton. "Petak pertama menghasilkan 1,1 ton udang dengan size 53 ekor/kg, dan petak kedua menghasilkan 1,2 ton udang dengan size 60 ekor/kg, total biomass udang 2,3 ton," kata Hardi.

Beberapa bulan lalu dia menebar bibit udang per petak tambak adalah 100 ribu ekor, dan umur udang atau day of culture (DOC) saat panen 95 hari. DOC di periode ini memang sengaja dibuat lebih lama dari rata-rata DOC yang diterapkan para petambak yang biasanya kurang lebih di 75 hari.

'Ini merupakan hasil panen terbaik selama saya mengelola tambak. Di periode ini jumlah penebaran bibit saya naikan lalu saya kelola dengan sungguh-sungguh. Alhamdulillah hasilnya bisa maksimal," lanjut Hardi.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung, Suratman, mengatakan peningkatan hasil panen udang di wilayah pertambakan Bumi Dipasena adalah berkat kerja keras dan kegigihan anggotanya dalam berbudidaya. "Jika tambak dikelola dengan sungguh-sungguh dan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, termasuk infrastruktur yang baik, hasil panen bisa maksimal. Meningkatnya hasil panen masyarakat Dipasena, diharapkan akan mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," kata Suratman. (FAIZ/PRO1)