JAKARTA (Lampungpro.co); Tim SAR masih terus berupaya mencari korban gempa bumi Cianjur. Tim SAR dibagi menjadi lima tim, masing-masing tim Alfa, Bravo, Charly, Delta, dan Echo. Pada hari kedua operasi, Selasa (22/11/2022) hingga pukul 10.40 WIB, tim SAR berhasil 13 korban.
Dengan demikian korban meninggal dunia tercatat 176. Korban meninggal kemungkinan masih terus bertambah karena masih banyak yang belum ditemukan di reruntuhan bangunan.
Tim Alfa mengevakuasi satu korban anak laki-laki meninggal di Desa Benjot, Cijendil.Tim Bravo mengevakuasi satu korban meninggal dunia di Dusun Gintung dan satu korban di Desa Gasol. Tim Charly mengevakuasi delapan korban meninggal dunia di Warung Sate Shinta yang terkena terjangan tanah longsor.
Seluruh korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kerahkan Helikopter ke Cianjur
Di sisi lain, Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi menegaskan bahwa tim SAR dari Basarnas serta Potensi SAR telah melaksanakan operasi SAR di sejumlah lokasi terdampak. Di sektor 1, tim SAR menyisir kawasan pusat gempa di Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang. Sektor 2 di kawasan Desa Mangunkerta dan Desa Cijedil Kecamatan Cugenang.
Sektor 3 di Kampung Gasol Kecamatan Cugenang dan Kawasan longsor di jalan nasional Cijedil. "Operasi kami maksimalkan di sejumlah titik yang diduga masih terdapat korban jiwa. Tim kami juga berupaya menjangkau kawasan-kawasan terpencil yang juga terdampak. Bagi kami, semua korban menjadi prioritas, orientasi kami adalah memcari dan menyelamatkan nyawa korban yang terdampak untuk secepatkan dievakuasi dan mendapatkan pertolongan medis," tegas Kabasarnas saat konferensi pers di Loby Gedung Basarnas, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022) pukul 09.00 WIB.
Kendala yang dihadapi tim SAR diantaranya lokasi terdampak yang masif, akses jalan rusak sehingga jarak jangkau tim SAR menuju lokasi sedikit terhambat, dan banyaknya korban yang tertimbun reruntuhan karena kejadian siang hari dimana korban masih berada di dalam ruangan atau di dalam rumah.
"Kami juga mengerahkan helikopter HR-3604 untuk melaksanakan pantauan dari udara, sekaligus untuk evakuasi medias udara jika diperlukan," imbuhnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang pukul 13.21 WIB. Gempa pada kedalaman 10 kilometer pada koordinat 6.84 LS,107.05 BT atau sebelah barat daya Kabupaten Cianjur itu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Data terakhir yang direlease Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 162 orang, luka-luka 326 orang, dan pengungsi 13.784. Sementara kerusakan rumah dan bangunan tercatat 2345 unit. Gempa tersebut juga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah titik sehingga menutup akses jalan. (***)
Editor: Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1307
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia