Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Korupsi Dana Hibah Tilawatil Quran, Mantan Kabag Kesra Pringsewu Cicil Kerugian Negara Rp140 Juta ke Kejaksaan
Lampungpro.co, 22-Jan-2025

Febri 185

Share

Kejari Pringsewu Saat Menerima Uang Pengembalian Kerugian Negara dari Tersangka Korupsi | Ist/Lampungpro.co

PRINGSEWU (Lampungpro.co): Mantan Kepala Bagian (Kabag) Kesra Sekretariat Daerah Pringsewu, R alias Rustian, mengembalikan kerugian negara dengan cara mencicil senilai Rp140 juta ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pringsewu pada Rabu (22/1/2025).

Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Tipidsus) Kejari Pringsewu, Lutfi Fresley mengatakan, uang tersebut dikembalikan R setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi penggunaan dana hibah Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Pringsewu Tahun 2022.

"Pengembalian kerugian negara ini, sebagai salah satu bentuk itikad baik dari tersangka R, melalui kuasa hukumnya ke kejaksaan," kata Lutfi Fresley dalam keterangannya.

Tersangka R yang menjabat sebagai Sekretaris LPTQ Pringsewu masa bakti 2020-2025, menyerahkan uang setelah diterima penyidik menyita uang tersebut dan menitipkannya di Rekening Penerimaan Lainnya pada PT Bank Mandiri (Persero) Cabang Pringsewu.

SEBELUMNYA : Korupsi Dana Hibah Tilawatil Quran Rp584,4 Juta, Dua Pejabat Kesra Sekdakab Pringsewu Dijebloskan ke Penjara

Kejari Pringsewu akan terus berupaya memulihkan kerugian negara dalam kasus tersebut, dimana hasil audit menunjukkan total kerugian mencapai Rp584.464.163.

Sebelumnya, Tim Penyidik Kejari Pringsewu, menetapkan dua orang pejabat di Pringsewu, sebagai tersangka dalam penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dana hibah LPTQ Pringsewu Tahun 2022 pada Desember 2024.

Selain R, pejabat lainnya yang ditetapkan tersangka yakni TP alias Tri Prameswari, yang menjabat sebagai Bendahara LPTQ Pringsewu untuk masa bakti periode 2020-2025.

TP ini juga bertugas sebagai Analis Kebijakan Ahli Muda Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Pringsewu.

Ada pun modus operandi yang dilakukan oleh para tersangka, sebagaimana ditemukan oleh Tim Penyidik, meliputi pembuatan laporan fiktif kegiatan dan markup anggaran pada sejumlah kegiatan.

Kemudian para tersangka juga melaporkan kegiatan-kegiatan yang sebenarnya tidak pernah dilakukan, dimana dari laporan tersebut, digunakan sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana hibah atau pembuatan laporan fiktif kegiatan. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

542


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved