Kuliah umum bagi sekitar 50 mahasiswa dan mahasiswa baru pascasarjana itu melalui zoom dengan moderator Dr. Anggalia Wibasuri, S.Kom., M.M.
Menghadirkan pembicara lainnya, yaitu Dr. Faurani Santi I. Singagerda, S.E., M.Sc. Pada kesempatan itu, Andi Desfiandi juga mengatakan saat ini, secara global, salah satu ancaman era baru industrial digital adalah akan hilangnya 1 sampai 1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025. Hal itu karena tergantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis.
Sehingga, berapa pun pemerintah dan dunia usaha menciptakan lapangan pekerjaan tidak akan mampu menampung tenaga kerja yang ada saat ini. Terlebih di era digital saat ini. Solusinya, bagaimana kita menciptakan lapangan pekerjaan dengan membuat inovasi baru menggunakan digital dan terus melakukan kreativitas, kata Ketua Yayasan Alfian Husin itu.
Tantangan lainnya, kata dia, diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini. Namun demikian, era digitalisasi saat ini akan berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2,1 juga pekerja baru pada tahun 2025.
Selain itu, terdapat potensi pengurangan emisi karbon sekira 26 miliar metrik ton dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540 miliar) dari tahun 2015-2025, kata Andi Desfiandi.
Dia juga menjelaskan, ekonomi kreatif saat ini adalah bagaimana penciptaan nilai tambah berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (orang kreatif) dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi.
Selain itu, industri kreatif saat ini haruslah menjadi sebuah industri yang menghasilkan output dari pemanfaatan kreativitas, keahlian, dan bakat individu untuk menciptakan nilai tambah, lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup. Dan, ekonomi kreatif sangat mungkin dilakukan oleh mahasiswa di tengah-tengah kesibukan perkuliahan, kata dia.
Dalam kuliah umum dengan tema Perkembangan Digitalpreneur dan Kreativepreneur Indonesia di Masa Pandemic, pembicara lainnya, Dr. Faurani Santi I Singagerda mengatakan kreativitas terdiri dari 1% Inspirasi dan 99% Kerja Keras.
Dia juga menjelaskan kreativitas merupakan fenomena, dimana seseorang (person) mengkomunikasikan sebuah konsep baru (produk) yang diperoleh dari sebuah proses mental dalam menghasilkan ide. Hal itu merupakan upaya untuk memenuhi adanya kebutuhan akibat adanya tekanan ekologis dalam kehidupan manusia, kata dia.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IIB Darmajaya itu juga menjelaskan karakteristik orang kreatif saat ini adalah, adanya hasrat untuk mengubah hal-hal di sekelilingnya menjadi lebih baik. Selain itu, adanya kepekaan, yaitu sikap terbuka dan tanggap terhadap segala sesuatu.
https://bpjslampung.org/Kemudian, adanya minat untuk menggali lebih dalam dari yang terlihat di permukaan, adanya rasa ingin tahu yang tak pernah berhenti, mendalam dalam berpikir dan selalu optimis dengan memadukan antusiasme dan rasa percaya. Dari semua itu tentunya kita juga harus memiliki kesabaran dalam memecahkan masalah yang ada dengan lebih telaten, kata dia. (**)
SUMBER: Humas IIB Darmajaya
Berikan Komentar
Bandar Lampung
451
246
09-Aug-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia