BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bisa berperan membina usaha kecil menengah (UKM) yang ada agar naik kelas, sebagai upaya mengurangi kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat. Usai rapat koordinasi dengan Kadin di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (17/3/2017), Darmin mengaku mengantongi beberapa usulan dari Kadin untuk mengatasi kesenjangan tersebut.
"Selain itu menumbuhkan dan menciptakan UKM secara masif melalui peran Kadin, pemerintah, perbankan, dan akademisi. Ini akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. Peran Kadin sangat bearti dalam kebijakan menggenjot ekonomi daerah. Ikut menciptakan UKM baru dan membina UKM yang ada untuk naik kelas," kata Wakil Ketua Dewan Penasehat Kadin Lampung, Andi Desfiandi, di Bandar Lampung, Sabtu (18/3/2017).
Pernyataan itu disampaikan Andi terkait permintaan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution kepada pengusaha yang tergabung dalam Kadin, memberi masukan kepada pemerintah untuk mengurangi kesenjangan dan jurang antara si kaya dan si miskin. Usai menggelar rapat koordinasi dengan Kadin di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (17/3/2017), Darmin mengaku mengantongi beberapa usulan dari Kadin untuk mengatasi kesenjangan tersebut.
"Menurut saya bukan bagaimana mengurangi kesenjangan antara warga miskin dan kaya. Tetapi bagaimana memperbanyak warga menengah. Negara Denmark dinobatkan beberapa lembaga survei internasional menjadi negara paling bahagia karena golongan menengah menjadi mayoritas di Denmark," kata Andi.
Dia menilai gini ratio Indonesia masih di tingkat sedang/menengah selama kurun waktu 10 tahun berkisar 0,3-0,5. Masih lebih baik dari negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina yang gini ratio mereka diatas 0,4. Bahkan China yang memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia juga memiliki gini ratio berkisar di ketimpangan menengah. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi sebuah negara pada umumnya juga meningkatkan gini ratio negara tersebut.
"Untuk menghindari melebarnya ketimpangan pendapatan dibutuhkan strategi dan kebijakan ekonomi yang tepat. Konsep pemerataan ekonomi dengan memperkuat perekonomian didaerah melalui membangun dari pinggiran dan desa sebenarnya tepat. Diharapkan dengan bertumbuhnya ekonomi dari daerah, desa, dan pinggiran, pemerataan ekonomi akan dicapai sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara nasional," kata Andi.
Dia berpendapat middle income trap juga merupakan salah satu yang harus diantisipasi selain gini ratio yang makin tinggi. "Ketimpangan pendapatan bisa berasal pada tiga hal yakni kesenjangan antar individu, kesenjangan antar sektor, dan kesenjangan antar daerah. Sehingga analisa terhadap penyebab ketimpangan tersebut perlu dilakukan secara komprehensif, karena mungkin saja di setiap daerah berbeda. Pemerintah harus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan konsep berkeadilan dan pemerataan. Untuk merealisasikan hal itu pemerintah juga melakukan pendekatan kepada pelaku dunia usaha," kata Andi. (PRO1)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4156
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia