Lokakarya 'Rekonstruksi Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045' di Kampus Itera. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Polemik infrastruktur di Provinsi Lampung menjadi bahan perbincangan sejak tragedi kritik Provinsi Lampung oleh Tiktoker Bima, satu tahun belakangan ini. Hal ini menyebabkan infrastruktur Lampung menjadi sorotan berbagai pihak tidak terkecuali di Kota Baru, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. 

Pada lokakarya yang diselenggarakan Kementerian Kajian Strategis Kabinet Mahasiswa (KM) Institut Teknologi Sumatera (Itera) pekan ini di Aula GKU 2 Kampus Itera, mengusung tema 'Rekonstruksi Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045'. Lokakarya mengundang pembicara yang berkompeten di bidangnya yakni perwakilan Gubernur Lampung, DPRD Lampung, Perwakilan Rektorat, dan diramaikan mahasiswa Itera. 

Presiden KM Itera Erza Refenzela menjelaskan, pentingnya pembangunan infrastruktur digaet oleh Pemprov Lampung diharapkan dapat mengubah nasib Kota Baru. Dilansir dari berbagai sumber, salah kampus negeri di Bandar Lampung yakni Unila akan mendirikan kampus kedua di Kota Baru seluas 150 Ha dengan sumber modal dari Pemprov Lampung. 

Beberapa tantangan yang dihadapi seperti stagnasi, infrastruktur yang usang, dan mangkraknya anggaran menjadi penting untuk diperhatikan. Dengan adanya rekonstruksi pembangunan untuk mewujudkan visi Indonesia di 100 tahun berdirinya negara ini, kata dia, Kota Baru sudah menjadi wilayah yang mampu melakukan pembaruan dan mampu menghidupkan kembali segala sektor terkait. 

Erza menjelaskan, Lampung menjadi gerbang utama pergerakan manusia di Pulau Sumatera. Sehingga, masih membutuhkan sentuhan proyek-proyek andalan pemerintah. 

"Kami menekankan bahwa KM ITERA mendorong menghidupkan kembali Kota Baru yang lama mati. Pemerintah Provinsi Lampung bisa turut mengikutsertakan mahasiswa dalam membangun Kota Baru ke depannya untuk menghadirkan inovasi solutif dari mahasiswa," kataa Erza. (***)

Editor: Amiruddin Sormin