Jakarta (Lampungpro.co): Fokus pemerintah menguatkan 3T (testing, tracing, treatment) mulai memperlihatkan hasil positif. Hal ini terlihat dari testing rate di tiap daerah yang naik dan positivity rate yang menurun. Guna melanjutkan keberhasilan tersebut, kerja sama yang humanis antara pemerintah dan masyarakat harus dipertahankan.
Pada pekan lalu, seluruh provinsi mampu mencapai testing rate yang ditetapkan. Standar testing yang harus dipenuhi tiap daerah tertuang dalam Inmendagri tentang pemberlakuan PPKM berlevel di Jawa Bali dan luar Jawa Bali. Sementara, standar tingkat testing dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah 1:1.000 penduduk per minggu, untuk mengukur upaya surveilans yang dilakukan.
Positivity rate per 25 Agustus 2021 berada di angka 18,2% secara nasional. Artinya telah terjadi penurunan yang cukup signifikan dibanding angka pada masa puncak pandemi, yakni 30,54%. Bahkan, positivity rate DKI Jakarta berada di bawah 15%. Positivity rate itu adalah perbandingan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah individu yang melakukan pemeriksaan spesimen.
Lebih lanjut, Menteri Kominfo menegaskan keberhasilan peningkatan 3T ini sangat dipengaruhi kerja sama banyak pihak, terutama TNI, Polri, Dinas Kesehatan, relawan kesehatan, serta semua sumber daya manusia yang menangani pendataan kasus COVID-19. Selain itu, lanjutnya, yang tak kalah penting adalah partisipasi aktif dari masyarakat.
Untuk meningkatkan kapasitas 3T, pemerintah mengajak masyarakat untuk tetap melakukan testing dan tracing agar target 400.000 tes per hari tercapai. Menurut Bapak Menteri, upaya pemerintah dalam memasifkan 3T akan lebih optimal apabila masyarakat bersikap suka rela dan proaktif dalam menjalani swab test, pemeriksaan, pelacakan kontak erat, serta perawatan. Dengan demikian, setiap kasus yang muncul bisa ditangani petugas kesehatan dengan cepat dan baik.
Jika hasil pemeriksaan positif, maka pasien perlu dirujuk ke fasyankes atau melakukan isolasi, tergantung berat tidaknya gejala. Dalam hal pelaksanaan isolasi, pemerintah mengimbau pasien kasus positif untuk mendatangi pusat isolasi supaya dapat dipantau oleh tenaga kesehatan dan tidak mengalami keterlambatan penanganan.
Upaya tracing juga diperkuat melalui sistem digital. Digital tracing dilaksanakan melalui aplikasi PeduliLindungi dan Silacak untuk meningkatkan telusur yang dilakukan para tracer di daerah. Dengan mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan mengaktifkan data lokasi, secara berkala sistem dapat melakukan identifikasi lokasi serta memberikan informasi terkait dengan tingkat risiko lokasi dan zonasi penyebaran COVID-19.
Saat ini sudah ada 660 laboratorium yang melaksanakan kegiatan testing dan tracing di Indonesia. Kemudian data testing dan tracing yang sampai ke tingkat kab/kota, kini telah dibuka kepada publik untuk memberikan gambaran utuh serta transparan dalam upaya pengendalian pandemi. Rincian data testing dapat diakses melalui laman https://vaksin.kemkes.go.id/#/sckab.
Diharapkan, upaya pengendalian COVID-19 di level terkecil sekalipun dapat berjalan makin tepat sasaran. Karena itu, pemerintah mendorong provinsi, kabupaten, kota untuk terus meningkatkan 3T di wilayahnya masing-masing.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
445
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia