Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Lewat Siaran Radio, Dosen Polinela Edukasi Masyarakat Cerdas Bermedia Sosial
Lampungpro.co, 08-Aug-2025

Sandy 237

Share

Dosen Polinela prodi produksi media, Siti Syifazalia Anjariska Putri, M.A., | LAMPUNGPRO.CO/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Di tengah derasnya arus informasi digital, literasi komunikasi menjadi kebutuhan mendesak. Menjawab tantangan tersebut, dosen Program Studi S1 Terapan Produksi Media Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menghadirkan program edukatif bertajuk “Ngobrol Digital”, sebuah siaran radio yang mengupas tuntas isu-isu seputar komunikasi digital secara ringan dan inklusif.

Disiarkan melalui Radio Andalas Lampung, program ini menjadi bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berlangsung selama enam bulan. Tujuannya tak lain adalah meningkatkan pemahaman publik terhadap berbagai aspek penting dalam komunikasi digital—mulai dari etika bermedia sosial, keamanan data pribadi, personal branding, hingga bahaya penyebaran hoaks.

"Di era digital ini, masyarakat sangat aktif menggunakan media sosial, tapi banyak yang belum menyadari risiko dan etika berkomunikasi yang benar. 'Ngobrol Digital' kami rancang agar edukatif, tapi tetap ringan dan akrab," ujar Ketua Pelaksana Program, Siti Syifazalia Anjariska Putri, M.A., Jumat (8/8/2025).

Dengan format dialog interaktif, setiap episode “Ngobrol Digital” membahas topik-topik aktual seperti jejak digital, fenomena oversharing, perbandingan konten positif dan negatif, hingga dampak media sosial terhadap kesehatan mental. Tak hanya itu, pendengar juga dapat berinteraksi langsung melalui sesi tanya jawab, baik via telepon maupun media sosial.

Menurut Syifa, yang juga menjadi announcer sekaligus narasumber, kekuatan radio masih sangat relevan, terutama bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan akses internet. “Radio itu inklusif. Lewat gelombang udara, kami bisa menjangkau berbagai kalangan, termasuk mereka yang tak terlalu akrab dengan teknologi digital,” tuturnya.

Antusiasme publik terhadap siaran ini cukup tinggi. Ratusan pendengar rutin mengikuti setiap episode, baik melalui saluran analog maupun platform streaming digital.

Pertanyaan-pertanyaan yang masuk tiap minggu membuktikan bahwa literasi digital masih menjadi kebutuhan yang penting dan menarik perhatian banyak pihak. Program “Ngobrol Digital” dinilai sukses menyederhanakan berbagai konsep komunikasi digital menjadi informasi yang mudah dipahami oleh beragam kalangan usia, dari remaja hingga orang tua.

Siaran ini, lanjut Syifa, tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tapi juga membangun kesadaran bersama akan pentingnya sikap bijak, sopan, dan kritis dalam aktivitas daring sehari-hari. “Penyampaian kami usahakan seperti teman ngobrol, agar pendengar merasa dekat dan mudah menangkap isi siaran,” kata Syifa.

Keberhasilan program ini juga menunjukkan bahwa radio masih memiliki kekuatan sebagai media dialog sosial. Seperti halnya penyiaran informasi lalu lintas yang tetap diminati meski banyak aplikasi digital bermunculan, radio tetap mampu menghadirkan nuansa emosional dan kedekatan antarpersonal yang kuat.

Ke depannya, tim dosen Polinela merekomendasikan penguatan kerja sama lintas komunitas dan sektor, serta mengembangkan konten visual di media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Sistem evaluasi digital berbasis umpan balik pendengar juga dirancang agar program terus berkembang sesuai kebutuhan masyarakat.

“Literasi digital itu bukan cuma soal teknologi, tapi bagaimana kita membangun budaya komunikasi yang sehat dan bertanggung jawab,” pungkas Syifa.

Dengan hadirnya program "Ngobrol Digital", Polinela menunjukkan peran aktif institusi pendidikan vokasi dalam menjawab tantangan komunikasi digital di tingkat akar rumput. Program ini menjadikan radio sebagai ruang belajar yang relevan, reflektif, dan memberdayakan masyarakat. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sampai Kapan Pasien di Lampung Dicekoki Obat...

Tanpa alternatif pengobatan yang beragam, pasien di Lampung akan...

3484


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved