KOTA AGUNG (Lampungpro.co): Mahasiswa Universitas Malahayati dan Universitas Muhammadiyah Pringsewu, berkolaborasi melaksanakan pengabdian program pencegahan stunting kepada masyarakat di Pekon Tugurejo, Tanggamus, Lampung.
Stunting sendiri, merupakan kondisi anak yang mengalami kegagalan pertumbuhan, sehingga anak akan lebih pendek dengan anak seusianya, yang menjadi masalah nasional di Indonesia.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI tahun 2022, angka stunting secara nasional adalah 21,6 persen, angka itu masih jauh dari target nasional yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu di bawah 14 persen pada tahun 2024.
Masalah yang sama juga ditemukan di Lampung, dimana ada salah satu kabupaten di Lampung yang angka stuntingnya masih tinggi adalah di Tanggamus sebesar 20,4 persen.
Bahkan pada tahun 2021, Tanggamus pernah menjadi yang tertinggi menyumbang kejadian stunting di Lampung. Kondisi inilah, yang melatar belakangi Universitas Malahayati Bandar Lampung merasa terpanggil, untuk turut serta membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
Oleh sebab itu, pada Juli - Agustus 2023 ini, Universitas Malahayati menurunkan mahasiswanya melalui program pengabdian kepada masyarakat (PKM), pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa (PMM) berupa program kuliah kerja nyata (KKN) tematik pencegahan stunting, melalui program mahasiswa penting (peduli stunting) di Pekon Tugurejo, Semaka, Tanggamus.
Ada pun program PKM dan PMM tahun 2023 ini, merupakan kegiatan PKM gabungan antara mahasiswa Universitas Malahayati yang berjumlah 18 orang dan dua mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Pringsewu.
Pada pelaksanaannya, mahasiswa ditugaskan untuk melakukan pendataan pada seluruh keluarga yang memiliki bayi dan balita di Pekon Tugurejo, kemudian melakukan analisis data dan melakukan pemaparan masalah kepada pihak Pekon Tugurejo.
Kemudian mahasiswa bersama dengan warga bersama-sama menyusun rencana aksi serta melaksanakannya. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama di Pekon Tugurejo, antara lain melakukan penyuluhan kepada para remaja, untuk tidak menikah dini serta sadar akan kesehatan reproduksi.
Harapannya dengan remaja tidak menikah dini, sehingga mampu mencegah adanya bayi yang lahir dengan stunting. Pada kegiatan ini, para mahasiswa menggandeng penyuluh dari BKKBN Lampung, yaitu Susanto, S.Pd, M.Pd.
Kemudian para mahasiswa juga memberikan makanan tambahan dalam program dapur sehat atasi stunting (Dahst) dengan memberikan makanan kepada Balita yang bergizi, dari potensi lokal yang banyak dijumpai masyarakat
Pada acara Dahsat tersebut, mahasiswa berkreasi dengan membuat aneka makanan menarik dari telur, daging ayam, dan daun kelor yang banyak dijumpai disekitar pekon.
Makanan disajikan secara menarik, agar para Balita tertarik untuk memakannya, dengan harapan mampu memotivasi para ibu Balita untuk mengoptimalkan potensi pangan lokal disekitar lingkungan rumahnya, agar nutrisi keluarga tercukupi.
Lalu mahasiswa juga melakukan penyuluhan dan menyebarkan poster tentang pentingnya untuk tidak merokok di dalam rumah. Para ayah di Pekon Tugurejo diajak untuk lebih peduli tentang stunting, dengan cara tidak merokok di dalam rumah.
Harapannya anak-anak Balita tidak terpapar polutan berbahaya dari rokok, sehingga pertumbuhannya menjadi optimal. Mereka juga diajak untuk melakukan pengelolaan keuangan yang lebih baik, dengan mengalihkan biaya rokok ke biaya konsumsi pangan bagi keluarga.
Pada kegiatan ini, mahasiswa mendatangkan ahli ekonomi atau keuangan keluarga dari Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati bernama Lestari, SE, M.Si.
Selain itu, mahasiswa juga membentuk dan melakukan penyegaran kader Posyandu Balita, yang menjadi tenaga penting dalam memberikan pelayanan kepada para keluarga bayi dan Balita.
Para kader mendapatkan materi dari pakar pelayanan Posyandu yaitu Aryanti Wardiyah, Ns, Sp.Kep. Mat. Dalam acara ini, para mahasiswa melalui dosen pendamping lapangan (DPL) yaitu Dr. Dessy Hermawan, Ns, M.Kes, Erna Listyaningsih, PhD, dan Gunawan Irianto, PhD menyerahkan bantuan untuk Posyandu di Pekon Tugurejo.
Bantuan itubberupa alat timbang panjang badan dan berat badan bayi digital, pengukur berat badan digital, dan alat pengukur tinggi badan balita digital. Ada pun alat tersebut, diterima oleh istri Kepala Pekon Tugurejo bernama Ritma Sari.
Selain kegiatan tersebut, para mahasiswa juga melakukan banyak kegiatan bersama dengan masyarakat pekon, seperti kerja bakti, penyuluhan ke sekolah terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengikuti berbagai lomba-lomba dalam menyambut HUT RI ke 78.
Kepala Pekon Tugurejo, Eka Juansyah, SPd.I mengatakan, pihaknya merasa sangat senang atas kedatangan mahasiswa, karena ini merupakan momen pertama kedatangan mahasiswa sejak pandemi Covid-19.
"Kami harap, tahun-tahun depan dapat dilakukan kembali kegiatan seperti ini di pekon kami, tapi semoga temanya bukan stunting lagi, kata Eka Juansyah kepada Rektor Universitas Malahayati Dr. Achmad Farich, dr, MM saat melakukan kunjungan monev internal pada 3 Agustus 2023. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...
2880
Bandar Lampung
7976
Bandar Lampung
4197
128
22-May-2025
144
22-May-2025
130
22-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia