JAKARTA (Lampungpro.com): Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar terkait kebakaran hutan dan lahan yang akhir-akhir ini eskalasinya meningkat. "Tadi bapak nanya, apakah sudah diperlukan untuk rapat koordinasi lagi kebakaran hutan dan lahan karena eskalasinya naik," kata Siti Nurbaya, usai dipanggil Presiden di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (7/8/2017).
Siti mengatakan dia akan menindaklanjuti pelaksanaan rapat koordinasi ini dengan Sekreatris Kabinet Pramono Anung dan akan menyurati untuk minta rakor ke seluruh kepala daerah. "Terutama di daerah yang rawan, karena (tahun ini) ada pemain baru seperti Aceh, Sultra, Sulut, kemudian NTT yang mencapai 1.000 hektar lebih juga," kata dia.
Siti Nurbaya, dilansir Antara, juga mengatakan pada Juni 2017 terdeteksi 231 titik api (hotspot), lebih besar dibanding 2016 yang hanya 155 titik api, namun masih jauh dari data 2015 yang mencapai 2.043 titik api. Sedangkan pada Juli 2017 datanya mencapai 558 hotspot lebih besar, dari Juli 2016 yang hanya 247, namun pada 2015 mencapai 2.043 titik api.
Menteri LHK mengaku telah melaporkan kepada Menko Polhukam terkait kewaspadaan puncak kemarau yang diperkirakan puncaknya pada Agustus-September. Menurut Siti Nurbaya, pada tahun ini sistem monitoring terhadap penanganan kebakaran hutan dan lahan sudah lebih baik, termasuk sistem ke lapangan juga sudah lebih baik. "Artinya cepat ketahuan dan ditangani," kata Siti Nurbaya.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4141
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia