JAKARTA (Lampungpro.com): Ancaman terorisme generasi ketiga dan radikalisme yang marak terjadi di Indonesia perlu disikapi secara serius. Sebab banyak warga Indonesia yang bersimpati dengan gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Dari data intelijen Kementerian Pertahanan, sebanyak 31.500 orang dari luar negeri yang gabung ke ISIS. Dengan 800 orang berasal dari Asia Tenggara dan 400 orang dari Indonesia, kata Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Ryamizard Ryacudu, Kamis (12/7/2018),.
Hal itu dikatakan Menhan usai mendamping Menko Polhukam, Wiranto membuka seminar Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) 2018 di Jakarta yang digelar oleh Universitas Pertahanan (Unhan).
Untuk itu, kata dia, salah satu upaya membendung aksi terorisme yang berasal dari luar, pihaknya melakukan kerja sama trilateral dengan Malaysia dan Filipina untuk berpatroli di Laut Sulu. Sehingga, eks pejuang ISIS yang kembali ke Asia Tenggara tidak bisa leluasa memgembangkan jaringannya. "Ini untuk memperkuat deteksi dini potensi ancaman ISIS di kawasan," kata dia.
Selain ancaman dari luar, lanjutnya, Indonesia juga perlu mewaspadai masalah yang timbul dari dalam, diantaranya terorisme, radikalisme, separatisme, dan bencana alam. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...
4926
Olahraga
9980
Tulang Bawang
8992
Bandar Lampung
3874
3874
16-May-2025
542
16-May-2025
408
16-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia