BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Idulfitri masih terhitung belasan hari dari saat ini. Tetapi pengamanan perlu dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Terutama di pasar-pasar tradisional di Bandar Lampung yang akan ramai menjelang Idulfitri.

Hal tidak mengenakkan pernah dialami seorang pengunjung pasar tradisional Bambu Kuning. Intan Permata (24), mengaku tahun lalu berkunjung di Pasar Bambu Kuning untuk belanja pakaian. Saking ramainya ia menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pria yang tak diketahui. "Ramai sekali, badan saya sengaja ditempelkan ke badan dia (pelaku tindak asusila)," kata Intan.

Intan berharap kepada petugas keamanan agar penjagaan pasar tradisional diperketat. Ia tidak mau hal serupa menimpa dirinya atau orang lain. Intan mengimbau masyarakat yang akan berbelanja menjelang Lebaran agar berhati-hati. "Karena ramai, bisa rawan."

Sementara itu, petugas parkir di Pasar Tengah Bandar Lampung, Purnomo (51), mengatakan tahun lalu hanya kewalahan menangani banyaknya pengunjung pasar. Hal itu membuat lahan parkir penuh oleh sepeda motor, sehingga sedikit mengganggu perjalanan pengendara lain. Untuk tindak kejahatan, Purnomo belum pernah mendengar ada kejahatan di Pasar Tengah.

Hal lain dikatakan pedagang aksesoris ibadah, Hilman (36). Dia menjelaskan tahun lalu pernah terjadi pencurian barang dagangannya. Karena ramainya pembeli, ia melihat ada yang mengambil barang dagangan tanpa membayar. "Dia (pencuri) tanya harga peci, setelah itu langsung berjalan cepat dengan membawa peci dagangan saya," ujar Hilman.

Saat ditanya, kenapa tidak mengejar pencuri itu, Hilman mengaku membiarkan pencuri pergi. Ia tidak mau pencuri itu mati apabila dia diteriaki dan dikejar. "Kasian, harga Rp65 ribu sampai membunuh orang," ujar dia. (EZAL/PRO2)

��������������������������� �������������������������������������������

�