#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

MALANG (Lampungpro.com): Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan masa depan Indonesia ada di tangan santri. Untuk itu, dia meminta aga para santri untuk tidak berkecil hati.

Menurut Imam Nahrowi, pondok pesantren merupakan tempat yang secara khusus didirikan untuk menimba ilmu seputar Agama Islam. Namun itu dulu. Kini sudah menjamur pondok pesantren modern yang mengutamakan keseimbangan antara belajar ilmu umum dan ilmu agama. Jadi, murid-murid tinggal di sekolah layaknya santri.

Ketika meresmikan lapangan basket di Pondok Pesantren Modern Al Rifa'ie, Imam Nahrawi bercerita mengenai dirinya yang juga pernah menjadi seorang santri. Bahkan empat dari tujuh anaknya kini mengenyam ilmu di pesantren.

"Anak saya empat ada di pondok pesantren. Saya bangga dengan mereka yang memiliki dasar ilmu agama yang kuat," kata Menpora di Ponpes Al Rifa'ie di Gondanglegi, Malang pada Rabu (20/6/2018).

Menurut Menteri yang doyan bermain badminton itu, kehadiran lapangan basket menjadi wujud nyata dari pesantren untuk turut andil memajukan olahraga di Indonesia. Ia berharap para santri terus belajar dan mengabdi kepada para kiai dan tidak berkecil hati.

Maksudnya, Menpora tidak ingin para santri merasa kurang memiliki ruang untuk mengekspresikan diri. Iya yakin semua generasi muda memiliki peluang untuk memajukan Indonesia di masa depan. Termasuk para santri.

"Kita harus optimis masa depan Indonesia ada di tangan santri. Terus belajar yang baik dan taat kepada kyai. Insya Allah santri bisa memberikan kontribusi besar untuk bangsa ini," kata Imam menambahkan. (**/PRO2)