Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Menteri BUMN Minta BTN Agresif Atasi Backlog Perumahan
Lampungpro.co, 10-Feb-2017

Lukman Hakim 979

Share

JAKARTA (Lampro): PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) diminta lebih agresif membantu pemerintah mengatasi backlog perumahan, atau kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dan jumlah rumah yang dibutuhkan masyarakat.

"BTN termasuk salah satu bank BUMN yang sangat utama karena membantu penyediaan rumah untuk seluruh masyarakat Indonesia, yang saat ini masih 13 juta rumah yang backlock," kata Menteri BUMN Rini Soemarno dalam acara peringatan HUT ke-67 BTN di Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Rini mengatakan pihaknya mendorong BTN untuk mampu memfasilitasi pembiayaan perumahan kepada masyarakat yang mempunyai pendapatan tidak tetap. Rini mengapresiasi BTN yang meluncurkan kredit pemilikan rumah (KPR) mikro bagi masyarakat yang ingin membeli properti sebagai tempat tinggal tetapi tidak berpendapatan tetap.

Selain itu, Menteri BUMN juga meminta BTN dapat bekerja sama dengan para pengembang di sektor properti. "Saya menekankan agar BTN bekerja sama dengan pengembang, kalau mendapatkan pinjaman agar dijaga kinerjanya," ujar Rini.

Dia juga meminta agar pengembang bersedia tidak hanya menyediakan rumah saja, tapi juga fasilitas umum. sehingga, mampu memberi keuntungan berkelanjutan bagi masyarakat.

Sementara itu, BTN akan segera meluncurkan produk KPR mikro di Semarang, Jawa Tengah, bagi segmen masyarakat berpendapatan tidak tetap. Misalnya, kepada komunitas pedagang kecil, nelayan, dan petani, dengan bunga 6 hingga 7,5 persen.

Direktur Utama BTN Maryono menargetkan nilai penyaluran pembiayaan KPR mikro tersebut dapat mencapai Rp200 miliar-Rp300 miliar. KPR tidak hanya untuk cicilan rumah baru, tapi juga renovasi atau beli rumah bekas. "Jumlah banyak, karena satu unit Rp50 juta-Rp75 juta," kata dia.

Untuk menyalurkan KPR mikro ini, BTN akan bekerja sama dengan BUMN Perum Perumnas.
"Pembiayaan langsung dari BTN dengan uang muka paling tinggi 10 persen dari harga rumah tetapi bisa kemungkinan di bawah," tutur Maryono. (*/ANT/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3861


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved