BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Otorita Bandara Radin Inten II terus mematangkan peningkatan status internasional dengan mempelajari pengelolaan Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bandara ini dipilih karena fasilitasnya masih di bawah Bandara Radin Inten II, namun menyandang status internasional.

Selain itu, status internasional Bandara H.A.S. Hanandjoeddin diberikan sejak lama, namun baru November 2017 melayani rute internasional. "Dari sisi fasilitas dan luas, Bandara Radin Inten II jauh lebih baik. Ini yang perlu dipelajari dari sana, mengapa bisa mendapat status internasional," kata Kepala Bandara Radin Inten II, Asep Kosasih Samapta, Minggu (3/12/2017).

Selain berkoordinasi dengan direktorat teknis di Kementerian Perhubungan, kunjungan Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Internasional Bandara Radin Inten II ke Belitung, sebagai banchmarking (perbandingan). "Pokja mempelajari dan menambah wawasan mekanisme peningkatan status menjadi bandara internasional. Apa yang ada di sana dan apa yang belum ada di sini," kata Asep.

Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin atau dikenal juga dengan nama Bandar Udara Internasional Buluh Tumbang membuka penerbangan internasional dengan rute ke Singapura dan Malaysia, sejak 10 November 2017. Pemerintah pusat berulangkali melayangkan ancaman pencabutan status ke Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung karena tak kunjung membuka rute internasional.

Menurut Asep, Bandara Radin Inten II lebih siap menjadi internasional karena maskapai Penerbangan Lion Air telah lama mengajukan rute internasional yakni Singapura-Lampung-Denpasar dan Lampung-India melalui Malindo Air. Terlepas dari hal itu, kata Asep, pihaknya tetap menjalankan misi memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan, dan pelayanan. (PRO1)