Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Minta Naikkan Insentif, Ratusan Guru PAUD Lampung Timur Protes Saat Wagub Nunik Sambutan Pengukuhan Himpaudi
Lampungpro.co, 04-Aug-2022

Febri Arianto 1171

Share

Guru PAUD di Lampung Timur protes soal insentif yang kecil saat Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim sedang sambutan di HUT ke-17 Himpaudi di Gedung Olahraga Sukadana, Lampung Timur, Kamis (4/8/202). [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SUKADANA (Lampungpro.co): Ratusan guru PAUD di Lampung Timur, protes ke Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim (Nunik), saat acara pengukuhan pengurus daerah dan pengurus cabang Himpaudi Lampung Timur di Gedung Olahraga, Sukadana, Lampung Timur, Kamis (4/8/2022). Mereka meminta pemerintah, untuk menaikkan insentif guru PAUD.

Aksi protes itu dilakukan dengan cara membentangkan sejumlah poster bertuliskan masalah insentif guru PAUD. Aksi protes terjadi saat Chusnunia Chalim, naik ke podium memberikan sambutan di acara tersebut.

Mereka mengacungkan poster berisi protes, sambil berteriak "Naikkan insentif, dan berikan status jelas kepada guru PAUD". Sontak, wanita sering disapa Nunik itu bereaksi, dengan menjawab permintaan ratusan guru PAUD di dalam Gedung Olahraga Lampung Timur.

Tulisan dalam poster yang dibawa ratusan guru paud Lampung Timur juga ada yang berisi, "guru paud itu capeknya sama, kreatifnya sama, terus kapan statusnya di samakan?". Inti dari tulisan itu, bentuk protes dari tuntutan pengakuan sebagai guru formal dan honor yang layak.

"Saya sebagai Ketua Himpaudi Lampung Timur mewakili mereka, jerih payah ribuan guru PAUD di Lampung Timur hanya menerima upah Rp100 ribu. Jadj guru PAUD itu berat, karena tanggung jawabnya mendidik anak di bawah lima tahun," kata Ketua Himpaudi Lampung Timur, Ridha dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co).

Ridha menilai, anak seusia itu harus mendapat perhatian penuh oleh seorang guru, sementara anak yang dititipkan di PAUD cukup banyak. Tidak sedikit orang tua, bahkan mengambil anaknya ketika sore hari.

"Guru PAUD saya akui berat, sebab tanggung jawab mulai menyuapi makan, memandikan, hingga membersihkan kotoran. Jadi wajar, mereka menuntut upah layak dari pemerintah," tegas Ridha.

Dari catatan Himpaudi Lampung Timur, jumlah guru PAUD non formal di Lampung Timur ada 1.268 orang, dengan jumlah murid 12.889 orang. Keinginan para guru PAUD ingin dijadikan sebagai guru PAUD formal, berkaitan dengan honor yang diterima.

"Jika status itu bisa berubah menjadi guru formal, maka harapan besar guru PAUD bisa mendapat honor layak dan pengakuan. Selama ini, guru PAUD seperti tukang momong, jika statusnya tetap non formal, sementara mereka di sekolahan tidak hanya momong, juga memberikan pelajaran sesuai usia anak," tegas Ridha.

Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim menjelaskan, pihaknya siap menaikkan besaran honor guru PAUD non formal dari Rp100 ribu menjadi Rp400 ribu. Ia meminta para guru bersabar, karena saat ini masih diperjuangkan.

"Itu semua perlu waktu, kami janji kenaikan honor dilakukan berangsur dari tahun 2023 akan dinaikan jadi Rp300 ribu. Sementara tahun 2024, akan dinaikkan menjadi Rp400 ribu," jelas Chusnunia Chalim.

Persoalan status, Nunik menyarankan guru PAUD melalui lembaga Himpaudi, untuk membuatkan payung hukum sebagai syarat mengajukan status guru formal. Selama ini, Himpaudi suatu organisasi independen yang menghimpun unsur pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini. (***)

Editor : Febri Arianto
Kontributor : Agus Susanto

 


>

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

9170


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved