Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Minyak Atsiri, Karunia Allah yang Patut Kita Syukuri
Lampungpro.co, 11-Jan-2018

Lukman Hakim 1042

Share

Berita online Lampung, Berita Online Lampungpro.com, Berita Online Indonesia, Berita Pariwisata Lampung, Berita Pariwisata Indonesia, Portal Berita Online, Portal Berita Lampung, Portal Berita Asean Games 2018, Portal Berita Pilgub Lampung, Portal Berita Pilkada 2018

Kehati-hatian sangat perlu saat berhadapan dengan cairan ini. "Anda tidak tahu bagaimana respon seseorang akan minyak ini sampai mereka menghirupnya, menaruhnya di kulit mereka, atau menggunakan dengan sistem difusi," kata Kenney.

Minyak esensial diencerkan lebih aman untuk digunakan. Minyak atsiri bisa diencerkan dengan minyak lain, seperti kelapa, jojoba, almond, dan sebagainya. Pengenceran standar adalah dua persen, kata Zielinski. Itu sekitar 12 tetes minyak esensial per ons minyak campurannya. Bila digunakan di area sensitif seperti ketiah atau wajah, pilih satu persen saja minyak atsiri atau lebih rendah dari itu, kata Zielinzki melanjutkan.

Berbeda dengan pengenceran, sistem difuser mencampurkan minyak atsiri dengan air dan dipanaskan. Penguapan kecil yang terjadi membuat partikel kecil minyak beredar di udara. Artinya partikel ini masih bisa menyebabkan luka bakar jika mendarat di kulit Anda.

  1. Tak siap menangani kondisi darurat karena minyak atsiri.

Jika kulit terkena minyak atsiri apalagi dengan difuser jangan gunakan air untuk mengobati. "Air akan memperburuk keadaan," kata Zielinski.

Sebagai gantinya, gunakan campuran atau sering disebut sebagai minyak pembawa, apakah itu kelapa, jojoba, atau bahkan beberapa minyak zaitun dari dapur dalam keadaan darurat. Setelah rasa nyeri reda, baru Anda bisa membilasnya dengan air dan sabun. Pada dasarnya ini untuk mencairkan minyak atsiri yang tertumpah dan membatasi pembakaran serta iritasi, kata Zielinski.

#
  1. Menggunakan pembakaran difuser sepanjang hari.
1 2 3 4

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bandar Lampung 343 Tahun, Transportasi Umum Mati...

Bandar Lampung tak kekurangan dana, tapi mungkin kekurangan visi....

2520


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved