Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Munas NU 2017, Isu Terorisme dan Pancasila akan Jadi Topik Utama
Lampungpro.co, 09-Jun-2017

Lukman Hakim 3373

Share

MATARAM (Lampungpro.com): Isu ekstrimisme dan terorisme, serta Pancasila akan menjadi topik utama pembahasan dalam Musyawarah Nasional (Munas-NU), di Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 24-26 November 2017 mendatang. "Maraknya gerakan ekstremisme dan terorisme ini akan jadi topik pembahasan di munas, bahkan di PBNU melalui forum internasional kedua isu ini terus disuarakan," kata Ketua Panitia Pusat Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) KH M Imam Aziz, Kamis (8/6/2017).

Pada kesempatan itu, KH M Imam Aziz, didampingi Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama NTB TGH Ahmad Taqiudin Mansyur dan Sekretaris PWNU NTB, Lalu Winengan, di Mataram. Dia menjelaskan meski substansi acara munas dan konferensi membahas soal organisasi, program kerja, mengkaji rancangan undang undang yang berkaitan kemaslahatan umum dan ekonomi warga, khususnya warga NU. Namun, persoalan ekstremisme juga menjadi agenda yang dibahas, terutama peran alim ulama, masyarakat, dan pemerintah dalam upaya menangkal gerakan tersebut agar tidak semakin berkembang. 

Selain persoalan ekstrimisme dan terorisme, ia mengemukakan hal lain yang juga menjadi topik utama menjadi pembahasan. Yaitu, Pancasila dan NKRI, di mana di dalamnya terdapat keberagaman Indonesia yang tercermin dari Pancasila. "Di beberapa kali munas, Pancasila menjadi topik utama yang dibahas. Nanti akan ada rekomendasi yang akan disampaikan ke pemerintah dan masyarakat," kata dia.

Munas dan konferensi dipusatkan di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB di Kota Mataram. Dilansir Antara, menurut rencana pembukaan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan penutupan oleh Wakil Presiden H. Jusuf Kalla, di Ponpes Darul Quran Desa Bengkel, Kabupaten Lombok Barat. 

Ia menuturkan, para peserta yang akan hadir dalam Munas Alim Ulama dan Konferensi Alim Ulama tersebut sekitar 1.000 orang. Terdiri dari pleno PBNU, lembaga dan badan otonom tingkat pusat dan pengurus wilayah NU se-Indonesia, serta para peninjau dari dalam dan luar negeri. "Hadir juga para pimpinan organisasi ulama dari 35 negara yang tergabung dalam Persatuan Ormas NU Internasional," ujarnya. (*/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

316


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved