JAKARTA (Lampungpro.com): Jemaah Indonesia musim haji tahun ini akan menempati tenda baru saat wukuf di Arafah, timur Makkah, Arab Saudi. Saat ini, perusahaan yang dikontrak oleh Muassasah Asia Tenggara sudah mulai memasang tenda-tenda baru itu, dilansir siaran pers Kementerian Agama, Rabu (21/6/2017).
Usai meninjau perkembangan pemasangan tenda di Arafah, Selasa (20/6/2017), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sampai sekarang sudah 60 persen tenda terpasang.�"Insya Allah, minggu pertama atau kedua pada bulan Juli, pemasangan sudah selesai dan akan diserahkan penggunaannya oleh perusahaan kepada Muassasah Asia Tenggara," kata dia.
Dilansir Antara, tenda-tenda baru itu jauh lebih baik dibandingkan dengan tenda yang sebelumnya digunakan jamaah haji Indonesia di Arafah.�Tenda dibuat dari bahan PVC yang tahan air dan tahan api serta mampu menjadi insulator panas sehingga hawa dingin dari pendingin di dalam tenda tidak mudah keluar. Baja kuat digunakan untuk membangun tenda, sehingga tenda lebih kuat, lebih tahan angin dan tidak gampang bergeser.
"Tiang-tiang tenda ditancapkan ke tanah dengan paku besi sepanjang 80-90 centimeter. Jarak antara tiang yang satu dengan lainnya 5 meter. Antartiang ditarik dengan pengikat berbahan aluminium yang kuat, sehingga tenda tidak mudah goyah dan mampu menahan tiupan angin kencang. Tinggi atap tenda mencapai 3,5 meter sehingga cukup menahan panas," kata dia.
Staf Teknis Haji (STH) I Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah Ahmad Dumyathi Basori menjelaskan luas tenda di Arafah bervariasi, ada yang bisa menampung 180 orang dan ada yang lebih banyak dari itu. "Space�per jemaah 1,3 meter di setiap tenda," kata dia.
Tenda-tenda itu, menurut Dumyathi, jauh lebih baik ketimbang tenda yang digunakan jamaah haji Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya di Arafah.�Sampai musim haji tahun 2016, tenda jemaah Indonesia bertiang pipa besi yang sudah puluhan tahun usianya. "Tenda yang digunakan berbahan kain sejenis karung. Di setiap sudut diikat dengan tali dan�terkadang kawat, sementara bagian tengah tenda ditopang kayu atau bambu. Tenda semacam ini jelas tidak kuat menahan angin," kata Dumyathi. (*/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4136
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia