Ketua Bidang Ekonomi dan Perbankan BPD Hipmi Lampung Asep Muzaki Senafal | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pasca Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mengeluarkan surat edaran tentang pembatasan jam operasional kegiatan usaha, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta Pemkot Bandar Lampung untuk memberikan solusi kepada pelaku usaha. Hal ini karena akan mempengaruhi omset dan biaya operasional, bagi para pelaku usaha.

Ketua Bidang Ekonomi dan Perbankan BPD Hipmi Lampung Asep Muzaki Senafal menilai, apa yang dilakukan oleh Pemkot Bandar Lampung ini sudah baik. Hal ini karena suatu bentuk keseriusan pemerintah, dalam mengatasi peningkatan penularan pandemi Covid-19.

"Namun Pemkot Bandar Lampung, dalam hal ini dapat memberikan solusi untuk pelaku usaha, khususnya pengusaha kuliner. Saya berharap Pemkot Bandar Lampung, juga dapat memberikan keringanan dan kemudahan kepada para pelaku usaha yang sangat terdampak, kata Asep Zaki Senafal, Rabu (27/1/2021).

Zaki juga menilai kondisi saat ini bagi pelaku usaha sangatlah sulit, karena dampak dari pandemi Covid-19 ini banyak pelaku usaha yang gulung tikar. Dalam kondisi saat ini, bisa bertahan saja sudah luar biasa bagi pelaku usaha khususnya kuliner.

"Kami berharap perekonomian Kota Bandar Lampung ini, dapat cepat membaik dan memberikan angin segar kepada para pelaku usaha, yang menggantungkan hidupnya dari usaha tersebut. Kami minta Pemkot, dapat duduk bersama dengan para pelaku usaha untuk memberikan solusi yang terbaik," ujar Zaki.

Ada baiknya Pemkot Bandar Lampung bersama pelaku usaha juga bersama-sama duduk dan berdiskusi, bagaimana kebijakan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Karena perekonomian harus terus berjalan, untuk menghindari dampak atau akibat lain dari lumpuhnya ekonomi jika ini terjadi. (SANDY/PRO3)