Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

OPINI : Pembentukan Desa Tangguh Bencana
Lampungpro.co, 26-May-2023

Sandy 6254

Share

Dosen Universitas Teknokrat Indonesia, Ir. Dian Pratiwi, M.Eng | Lampungpro.co/Ist

Oleh: Ir. Dian Pratiwi, M.Eng

Tim Kelompok Keilmuan Teknologi dan Rekayasa Sipil Universitas Teknokrat Indonesia

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Indonesia seringkali dihadapkan dengan berbagai macam bencana alam yang mengancam keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakatnya. Beberapa bencana yang sering terjadi di Indonesia Gempa bumi, Tsunami, Banjir, Longsor, Gunung berapi, dan Banjir rob. 

Sebetulnya, Pemerintah Indonesia secara rutin melakukan upaya-upaya untuk mengurangi risiko bencana, seperti dengan membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana, meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, dan mengembangkan teknologi dan sistem peringatan dini. 

Meskipun demikian, upaya-upaya tersebut masih terus dihadapkan dengan berbagai tantangan dan hambatan dalam menghadapi bencana di Indonesia. Kerentanan desa terhadap bencana sangatlah penting untuk diperhatikan, karena dapat membantu dalam menentukan upaya-upaya mitigasi bencana yang perlu dilakukan. 

Kerentanan desa terhadap bencana dapat didefinisikan sebagai tingkat ketidakmampuan suatu desa untuk menghadapi dan mengurangi dampak bencana. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kerentanan desa terhadap bencana antara lain Letak geografis Desa yang berada di daerah yang rawan bencana, seperti di dekat lereng gunung, wilayah pesisir pantai, atau wilayah dengan curah hujan tinggi, memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi. 

Kemudian kepadatan penduduk Desa dengan kepadatan penduduk yang tinggi memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi, karena dapat memperburuk dampak bencana yang terjadi, seperti sulitnya melakukan evakuasi dan distribusi bantuan. 

Selanjutnya Kondisi sosial ekonomi Desa dengan kondisi sosial ekonomi yang buruk memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi, karena sulitnya memenuhi kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, dan pelayanan kesehatan. 

Hal ini dapat memperburuk dampak bencana yang terjadi. Infrastruktur Desa yang memiliki infrastruktur yang buruk atau kurang tahan terhadap bencana memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi. Infrastruktur yang buruk dapat memperburuk dampak bencana, seperti jembatan yang rusak atau jalan yang terendam air. Kesiapan dalam menghadapi bencana Desa yang tidak siap atau tidak memiliki rencana darurat dalam menghadapi bencana memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi. 

Kesiapan dalam menghadapi bencana meliputi adanya sistem peringatan dini, evakuasi, serta persediaan logistik dan obat-obatan. Desa Tangguh Bencana (DTB) adalah program yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. 

Program ini bertujuan untuk membangun desa yang tangguh terhadap bencana dengan mengintegrasikan berbagai aspek, seperti kesiapsiagaan, ketahanan pangan, ekonomi, dan lingkungan. 

Adapun tujuan dari program Desa Tangguh Bencana dengan cara meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merespons bencana, meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat, meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana, dan meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menghadapi bencana. 

Program DTB sendiri diimplementasikan melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana yang memiliki struktur organisasi, komunitas, dan jaringan kerjasama yang kuat dalam menghadapi bencana. Desa Tangguh Bencana juga memiliki rencana aksi dan strategi mitigasi bencana yang terintegrasi dengan rencana pembangunan desa.

Program Desa Tangguh Bencana telah diimplementasikan di berbagai daerah di Indonesia dan terbukti efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana. Program ini dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk mengembangkan desa yang tangguh terhadap bencana. 

Program Desa Tangguh Bencana (DTB) telah diimplementasikan di berbagai daerah di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, jumlah desa tangguh bencana di Indonesia semakin bertambah. 

Sebagai contoh Desa Suka Jaya, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Desa Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Desa Karangasem, Kabupaten Buleleng, Bali, Desa Tamansari, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Desa Selaawi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Desa Tanjung Meriah, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh dan Desa Tablolong, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. 

Daftar di atas hanya sebagian kecil dari lokasi Desa Tangguh Bencana yang ada di Indonesia. Seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, diharapkan semakin banyak desa yang menjadi desa tangguh bencana di masa depan. (**)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

24231


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved