Namun, OOP juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah kompleksitas yang lebih tinggi dalam pemahaman konsep dan desain OOP. Untuk menguasai OOP dengan baik, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep seperti enkapsulasi, pewarisan, dan polimorfisme.
Selain itu, implementasi OOP yang buruk dapat menghasilkan desain yang tidak efisien dan performa yang buruk. Memilih pendekatan antara metode terstruktur dan berorientasi objek, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan proyek dan tingkat kompleksitas perangkat lunak yang akan dikembangkan.
"Untuk proyek yang sederhana dan memiliki persyaratan yang jelas, metode terstruktur mungkin menjadi pilihan yang lebih sederhana dan cepat. Namun, untuk proyek yang kompleks dan membutuhkan fleksibilitas dan reusabilitas yang tinggi, pendekatan berorientasi objek dapat menjadi pilihan yang lebih baik," terang Erliyan.
Pada akhirnya, metode terstruktur dan berorientasi objek keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pemilihan pendekatan tergantung pada kebutuhan proyek, kompleksitas perangkat lunak, dan keahlian pengembang.
"Yang terpenting adalah memahami konsep dan prinsip di balik kedua pendekatan tersebut untuk membuat keputusan yang tepat dalam mengembangkan perangkat lunak yang baik dan dapat berkembang di masa depan," ujar Erliyan. (***)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
355
Bandar Lampung
826
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia