Pakar Rekayasa Perangkat Lunak
Tim Kelompok Keilmuan Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Teknokrat Indonesia
BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Perangkat lunak telah menjadi elemen integral dalam kehidupan kita sehari-hari. Dari aplikasi ponsel hingga sistem manajemen perusahaan, perangkat lunak membantu kita dalam melakukan tugas-tugas kompleks dengan lebih efisien.
Namun, ketika datang ke pengembangan perangkat lunak, terdapat beberapa pendekatan yang dapat diambil. Dua metode yang sering dibandingkan adalah metode terstruktur dan berorientasi objek. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kedua pendekatan tersebut dan membahas kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Metode terstruktur adalah pendekatan yang lebih tradisional dalam pengembangan perangkat lunak. Metode ini fokus pada pemisahan kode menjadi bagian-bagian terpisah yang masing-masing menyelesaikan tugas tertentu.
Struktur program yang terdiri dari fungsi-fungsi terpisah digunakan untuk mengatur aliran eksekusi program. Pada metode terstruktur, pemrograman prosedural menjadi landasan utama dalam merancang perangkat lunak.
Salah satu kelebihan metode terstruktur adalah kemudahan dalam pemahaman dan pengembangan kode. Karena program terdiri dari fungsi-fungsi terpisah, pemahaman alur program menjadi lebih sederhana.
Selain itu, debugging dan pemeliharaan perangkat lunak juga lebih mudah dilakukan karena bagian-bagian kode yang terkait dapat diperiksa dan diubah secara terpisah.
Namun, metode terstruktur memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah kurangnya konsep abstraksi yang kuat. Dalam metode terstruktur, data dan fungsi-fungsi terpisah, sehingga sulit untuk memodelkan hubungan antara data dan fungsi-fungsi tersebut.
Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengelola perangkat lunak yang kompleks dan membutuhkan perubahan yang sering. Di sisi lain, pendekatan berorientasi objek (OOP) menawarkan konsep yang lebih maju dalam pengembangan perangkat lunak.
Dalam OOP, perangkat lunak dilihat sebagai kumpulan objek yang saling berinteraksi. Setiap objek memiliki atribut dan perilaku yang didefinisikan oleh kelas-kelas yang sesuai. OOP memungkinkan pemodelan dunia nyata yang lebih baik dan memungkinkan pengembang untuk membagi kode menjadi unit yang lebih mandiri.
Salah satu kelebihan utama OOP adalah modularitas dan reusabilitas kode. Dengan menggunakan kelas dan objek, kode dapat diorganisir dengan cara yang lebih terstruktur dan dapat digunakan kembali dalam proyek lain.
"Ini menghemat waktu dan upaya dalam pengembangan perangkat lunak. Selain itu, OOP juga mendukung konsep pewarisan, di mana kelas dapat mewarisi atribut dan perilaku dari kelas lain, memungkinkan pengembang untuk membuat hierarki kelas yang fleksibel dan mempermudah pemeliharaan," kata Erliyan.
Namun, OOP juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah kompleksitas yang lebih tinggi dalam pemahaman konsep dan desain OOP. Untuk menguasai OOP dengan baik, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep seperti enkapsulasi, pewarisan, dan polimorfisme.
Selain itu, implementasi OOP yang buruk dapat menghasilkan desain yang tidak efisien dan performa yang buruk. Memilih pendekatan antara metode terstruktur dan berorientasi objek, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan proyek dan tingkat kompleksitas perangkat lunak yang akan dikembangkan.
"Untuk proyek yang sederhana dan memiliki persyaratan yang jelas, metode terstruktur mungkin menjadi pilihan yang lebih sederhana dan cepat. Namun, untuk proyek yang kompleks dan membutuhkan fleksibilitas dan reusabilitas yang tinggi, pendekatan berorientasi objek dapat menjadi pilihan yang lebih baik," terang Erliyan.
Pada akhirnya, metode terstruktur dan berorientasi objek keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pemilihan pendekatan tergantung pada kebutuhan proyek, kompleksitas perangkat lunak, dan keahlian pengembang.
"Yang terpenting adalah memahami konsep dan prinsip di balik kedua pendekatan tersebut untuk membuat keputusan yang tepat dalam mengembangkan perangkat lunak yang baik dan dapat berkembang di masa depan," ujar Erliyan. (***)
Berikan Komentar
Ini adalah refleksi tajam terhadap etos kerja jurnalisme lapangan,...
711
176
09-Jun-2025
216
09-Jun-2025
712
09-Jun-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia