Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Era Digital, Era Journalist No Borders, Masih Adakah Batas Wilayah Liputan Wartawan?
Lampungpro.co, 09-Jun-2025

Amiruddin Sormin 2510

Share

Amiruddin Sormin (Wartawan Utama)

Tabik puuunnn…

Belakangan ini, di Lampung ramai perdebatan soal masuknya wartawan luar daerah ke suatu wilayah tanpa berstatus atau terdaftar sebagai wartawan setempat dalam melakukan peliputan. Ini dianggap salah dan harus ditindak.

Sepanjang pengalaman saya lebih dari 25 tahun berprofesi sebagai jurnalis—17 tahun di antaranya di Harian Umum Lampung Post—saya belum pernah bermasalah saat peliputan ke suatu daerah. Karena niat awalnya adalah untuk meliput, bukan untuk meminta uang, apalagi memeras narasumber dengan intimidasi.

Liputan lapangan itu yang membuat saya banyak meraih penghargaan penulisan mulai dari skala daerah, regional, hingga nasional. Salah satunya Saidatul Fitriah Award dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung atas tulisan Investigasi saya yang membongkar skandal mega korupsi PT BPR Tripanca Setiadana (Bank Tripanca). Ini kasus tindak pidana korupsi BPR terbesar nasional yang pernah dibongkar jurnalis dan hingga kini kasus hukumnya belum kelar.

Turun langsung dan berinteraksi dengan masyarakat merupakan kebahagiaan bagi seorang jurnalis. Meliput itu seharusnya menggunakan lima pancaindra, bukan sekadar bertanya ini-itu via ponsel, yang hanya menghasilkan talk news, alias katanya dan katanya. Padahal, berita itu adalah faktanya, bukan sekadar katanya.

Makanya, para petani singkong di Bandar Sribhawono Lampung Timur, kaget melihat saya blusukan keluar masuk ladang dan lapak singkong di Jalan Ir. Sutami, mewawancarai keluh kesah mereka atas anjloknya harga singkong. Mereka bilang, “Eneng toh wartawan mau wawancara petani di ladang. Biasanya, cuma datang ke kantor desa dan sekolah-sekolah.”

Wartawan seharusnya ikut merasakan atmosfer yang terjadi di lapangan, sehingga hasil liputannya lebih hidup, lebih basah, lebih deskriptif, lebih akurat, dan tentu saja lebih enak dibaca.

Rekan saya di Lampung Post pernah bilang, wartawan itu harusnya yang tipis adalah sol sepatunya karena banyak turun ke lapangan. Bukan tipis pantatnya karena kebanyakan duduk menunggu kiriman berita.

#
1 2 3 4

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved