Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Orangtua dan Guru Bisa Selamatkan Anak dari Paparan Paham Radikal
Lampungpro.co, 22-May-2018

Lukman Hakim 748

Share

#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampu¬¬ngproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

JAKARTA (Lampungpro.com):�Terkait paparan paham radikal pada anak, guru hanya bisa mengawasi perkembangan siswa di sekolah. Untuk itu, orangtua harus berperan aktif mengontrol pergerakan anak.

Isu paham radikal hangat diperbincangkan setelah terjadinya ledakan-ledakan bom di Surabaya pada 13 dan 14 Mei lalu. Terutama soal paparan paham radikal pada anak karena ada keterlibatan bocah-bocah dalam peristiwa berdarah tersebut.

Menurut Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti M.Si, dilansir Halallie (Grup Lampungpro.com), para guru dan orangtua harus berinergi dalam melindungi dan menyelamatkan anak dari paparan paham radikal.

Retno menyampaikan jika paham radikal atau kekerasan di sekolah kerap datang dari kelompok-kelompok kajian kerohanian. Maka dari itu, ia mengingatkan para guru untuk lebih peka dalam menilai tingkah laku siswa di sekolah. Terutama pada mereka yang mengikuti kajian kerohanian.

"Yang bahaya, kajian di sekolah aman-aman saja. Tapi mereka juga punya kajian di luar. Pertemuannya lebih intens. Itu yang sulit diawasi guru," kata Retno dalam jumpa pers di Gedung KPAI, Jakarta Pusat.

Menurut dia, di sinilah peran aktif orangtua dibutuhkan. Orangtua harus aktif mengawasi kegiatan yang diikuti sang anak dan mau memeriksa buku catatan anak. Retno kemudian teringat pada sebuah cerita yang pernah ia dengar mengenai seorang murid menggunakan kaus bertuliskan Arab gundul tentang ajakan jihad.

Alkisah, kepala sekolah kemudian memanggil orangtua dari anak tersebut untuk dimintai keterangan. "Ternyata, anak itu mengikuti kajian kerohanian satu minggu empat kali. Kemudian kajian tersebut memang benar mengajarkan paham radikal. Meski orang tuanya nggak paham arti tulisan di kaus itu, namun anak tersebut terselamatkan," kata Retno mengakhiri. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3874


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved