LAMPUNG UTARA (Lampungpro.co) : Rencana kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang di Koordinir oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh lndonesia (Apdesi) Lampung Utara dengan dua lokasi berbeda di pulau Jawa diduga sebagai ajang pelesiran (Jalan-jalan). Kegiatan ini menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Desa (DD) dan Aloksi Dana Desa (ADD) 2019.

Berdasarkan lnformasi yang dihimpun Lampungpro.co, rencana kegiatan bimtek tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 20-23 November 2019. Dimana masing-masing desa akan mengirim 2 orang utusan di dua lokasi bimtek yang berbeda. Untuk bimtek Sekretaris Desa (Sekdes) rencananya akan dilaksanakan di Yogjakarta dengan biaya sebesar Rp8 juta perorang, dan untuk bimtek Kepala Desa (Kades) dilaksanakan di pulau Bali dengan biaya Rp11,5 juta/orang, ditambah dengan uang saku masing-masing sebesar Rp1,5 juta. 

"Bahkan sejak awal adanya kegiatan bimtek itu, ada Kepala Desa yang sudah mengikuti bimtek sebanyak 2 sampai 3 kali. Namun tidak ada hasil dan manfaatnya. Selain itu, kegiatan bimtek hanya dijadikan sebagai ajang pelesiran bagi para Kades. Akan lebih baik dan lebih hemat anggaran apabila bimtek itu dilaksanakan di daerah sendiri, dengan mengundang para pemateri yang profesional dan ahli dibidangnya," ungkap salah satu sumber Kepada Lampungpro.co, Rabu (6/10/2019).

Parahnya lagi menurut sumber tersebut, dimana setiap tahunnya para Kades selalu menggelar Bimtek, yang diduga bekerjasama dengan salah satu lembaga dari Bina Pengembangan Potensi dan Inovasi Daerah (BPPID) dari Pemerintahan Desa Kemendagri. Serta pihak penyelenggara (EO) yang di tunjuk selalu itu-itu saja.

"Kegiatan Bimtek itu pada dasarnya bagus, untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Hanya saja fakta dilapangan kegiatan itu diduga hanya sebagai ajang pelesiran, dan menghambur hamburkan uang negara, serta sarat dengan kepentingan," ujar sumber tersebut.(RIKI/PRO2)