BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) menyebutkan, terhitung Minggu (17/7/2022), perairan dan laut Lampung Timur sudah dibersihkan dari tumpahan limbah yang berasal dari anjungan pengeboran minyak. Klaim itu berdasarkan pengamatan udara dari helikopter (flyover) dan pengamatan di darat.
"Berdasarkan hasil pengamatan bersih baik dari flyover menggunakan helikopter dan tim di lapangan dan laut hingga mengecek di pesisir, sudah bersih," kata Head Of Comrel And CID PHE OSES, Indra Darmawan, kepada Lampungpro.co, Minggu (17/7/2022) siang.
Demikian halnya penanganan di anjungan yang bocor tertangani. Menurut Indra, penanganan ceceran minyak pada permukaan laut di anjungan KRIB, pihaknya melakukan penanganan dan pembersihan (oil spill combat) di perairan area anjungan KRIB. Kemudian, berkoordinasi intensif dengan SKK Migas, Kementerian LHK, Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas, Bupati Lampung Timur, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lampung Timur, Camat Labuhan Maringgai, KSOP Labuhan Maringgai, dan kepala desa setempat.
"Tim juga menerjunkan 15 armada kapal dan helikopter untuk memantau penyebaran ceceran minyak melalui udara (flyover) untuk melokalisir dan membersihkan ceceran menggunakan perlengkapan oil boom dan oil skimmer. Saat ini, tim operasi juga siaga dengan perlengkapan memadai dalam membersihkan ceceran di pesisir pantai. Khususnya kawasan perairan Labuhan Maringgai dan sekitarnya," kata Indra.
KLIK LINK BERITA SEBELUMNYA: Limbah Pertamina Hulu Energi OSES Cemari Laut Lampung Timur, Tangkapan Ikan Turun, Nelayan Minta Kompensasi
Dia mengakui penanganan sempat terkendala akibat cuaca yang kurang mendukung. "Pembersihan kami lakukan sejak hari pertama terjadi kebocoran. Baru kali ini ditemukan ada ceceran di anjungan. Intinya, kami komit untuk melakukan pembersihan dan menjaga suasana tetap kondusif," kata Indra Darmawan.
Terkait permintaan kompensasi dari nelayan yang terdampak penurunan hasil tangkapan ikan, dia mengatakan ada proses khusus untuk itu. "Namun kami belum masuk ke tahapan itu, karena fokus minimalisir dampak pencemaran dengan membersihkan lingkungan yang ada. Saat ini, proses utama kami membersihkan, agar tuntas," kata Indra.
Di sisi lain, Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Lampung, Dendi Ramadhona, mengatakan segera bersurat ke Gubernur Lampung untuk menuntaskan masalah dampak terhadap nelayan ini. "Kami segera buat surat kepada Bapak Gubernur, Kementerian KKP, dan Kementerian LHK. Tentuanya mengundang Pertamina untuk diskusi mencari solusi terbaik," kata Dendi Ramadhona yang juga Bupati Pesawaran itu. (***)
Editor: Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1199
Lampung Selatan
3453
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia