BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Para pelaku usaha mulai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga swasta serentak bergerak cepat menyalurkan bantuan untuk para korban terdampak tsunami di Lampung Selatan. Hingga Selasa (25/12/2018), total bantuan terkumpul Rp1,2 miliar.
Bantuan itu, merupakan kolaborasi Forum CSR Lampung termasuk�PTPN VII yang ditunjuk Holding PTPN 3 selaku koordinator Program BUMN Peduli Tsunami Selat Sunda. Bantuan didistribusikan sebagian besar melalui Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan di posko Rumah Dinas Bupati. Sebagian lagi diserahkan langsung ke daerah terdampak parah atas saran Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan Fredy.
Menurut Ketua Forum CSR Lampung, Saptarini, bantuan beragam sesuai kebutuhan korban, mulai dari sembako, kebutuhan balita, pakaian layak pakai, selimut, akses kesehatan, obat-obatan, hingga alat berat dan mobil untuk membantu evakuasi serta distribusi bantuan. "Dengan peran masing-masing semoga dapat membantu saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana dan secepatnya bisa kembali pulih khususnya di Lampung Selatan dan sekitarnya," kata Saptarini, Selasa (25/12/2018).
Sejauh ini, donasi berasal dari 24 perusahaan, BUMN, dan badan negara. Donasi tersebut dari�PT Askrindo, Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, Bank Mandiri, PT Bukit Asam, PT Hutama Karya Kontraktor, PT Hutama Karya JTTS, IPC II Pelabuhan Panjang, dan Jamkrindo. Kemudian, PT Jasa Raharja Lampung, PT Kimia Farma, Pegadaian, Pelni, PT Pertamina, PT Perusahaaan Gas Negara Area Lampung, PLN UID Lampung, PTPN Group, PT Semen Baturaja, PT Telkom Area Lampung, PT WIKA Kontraktor, PT WIKA Precast, BPJS Ketenagakerjaan, dan PT Kereta Api Indonesia. Bantuan BUMN Peduli ini dikoordinasikan Daniel Solikhin sekaligus sebagai koordinator lapangan penyaluran bantuan.
Kemudian, dari 17 lembaga dan perusahaan swasta yakni PT Great Giant Pinapple, PT Nestle Indonesia Pabrik Panjang, PT Coca Cola Amatil Indonesia, IHGMA Chapter Lampung, Indofood, JNE Bandar Lampung, PT Tunas Dwipa Matra, Keong Nusantara Abadi (Wongcoco), Lambang Jaya Group, Penamart Group, RS Advent, RS Graha Husada, RSIA AMC Metro, PT Sumber Indah Perkasa, PT United Tractors, YPGL, YPS. "Perkiraan bantuan sementara sekitar Rp 1, 2 miliar dan masih dalam proses pendataan," kata Saptarini.
Kebersamaan ini, kata Saptirini, membuat besar dan kecil bantuan tidak masalah. "Sinergi ini jadi semangat saling menguatkan. Sehingga, pemulihan lebih cepat diatasi. Kita juga harus memikirkan pembangunan pasca tanggap darurat agar ekonomi dan kehidupan masyarakat cepat pulih," ujar Rini, sapaan Saptarini.
Dia mengajak pelaku usaha lain untuk bersinergi membantu pemulihan korban. Setelah itu perlu dipikirkan sarana dan prasarana para pengungsi dan anak-anak korban yang masih sekolah.
"Pemerintah tentu tidak bisa bergerak sendiri. Perlu sinergi semua pihak, tidak hanya BUMN dan perusahaan besar, tetapi perusahaan kecil bahkan UKM tetap bisa berkontribusi tanpa harus melihat besar kecil bantuan. Yang penting bisa saling sinergi dan terkoordinir. Jangan jalan masing-masing�agar�distribusi bantuan lebih efektif dan tepat sasaran," tutup Rini yang juga Kepala Pusat Studi CSR Universitas Bandar Lampung, itu. (PRO1)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia