Polda Lampung Saat Ekspos Penangkapan | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Polda Lampung memastikan, peristiwa meninggalnya karyawan koperasi asal Lampung Utara bernama Pandra Apriliadi, yang dibunuh nasabahnya di Branti Raya, Natar, Lampung Selatan, pelakunya beraksi seorang diri.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Kombes Indra Hermawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap 11 saksi baik di lokasi, saksi sebelum kejadian, hingga saksi setelah kejadian, dapat disimpulkan dalam perkara ini pelakunya tunggal.

Ada pun pelaku tersebut yakni bernama Salam, warga Desa Branti Raya, Natar, Lampung Selatan, yang kesehariannya berprofesi sebagai pedagang somay.

"Pelaku ini seorang diri, dan sudah merencanakan semuanya. Saat ini, sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan," kata Kombes Indra Hermawan saat ekspos di Mapolda Lampung, Jumat (1/8/2025).

Dari pemeriksaan terhadap tersangka dan para saksi, peristiwa itu bermula pada Minggu (27/7/2025), korban datang ke rumah tersangka seorang diri dengan mengendarai sepeda motor, untuk menagih hutang atas pinjaman sebesar Rp500 ribu, dimana tiap minggunya pelaku ini membayar Rp125 ribu.

"Saat proses menagih cicilan hutang tersebut, terjadi cekcok keduanya. Tersangka saat ditagih mengaku tidak ada uang, maka tersangka keluar rumah untuk mencari pinjaman baik ke tetangga maupun kerabatnya," ujar Kombes Indra Hermawan.

Namun saat keluar rumah tersebut, tersangka juga tidak kunjung mendapatkan uang. Saat kembali ke rumah, keduanya kembali terlibat cekcok, hingga timbul perkataan dari korban yang menyinggung perasaan tersangka.

Kombes Indra menyebut, tersangka kemudian akhirnya pura-pura keluar rumah lagi, untuk kembali mencari uang. Namun saat keluar, tersangka ini meminjam senjata tajam jenis golok dari tetangganya.

SEBELUMNYA : Sakit Hati Ditagih Cicilan Hutang Rp125 Ribu, Motif Pria di Natar ini Habisi Karyawan Koperasi Asal Lampung Utara

"Korban saat itu terus menerus menagih hutang, akhirnya diajak berpura-pura untuk mencari uang di rumah saudaranya. Keduanya lalu berboncengan dengan sepeda motor korban," sebut Kombes Indra Hermawan.

Pada saat itu juga, tersangka sudah menyiapkan golok dan juga senar pancing yang disimpan di celana. Lalu mereka berangkat berdua, dengan posisi korban berada di depan, dan pelaku berada di belakang.

Saat perjalanan sekitar 15 menit dari rumah tersangka, saat itu kondisi motor berjalan pelan. Lalu tersangka langsung mengeluarkan senar pancingan yang sudah dirangkap menjadi tiga, untuk menjerat leher korban dari belakang.

Setelah dijerat, sepeda motor jatuh ke kiri, lalu tersangka ini langsung melukai bagian leher depan korban, dengan golok yang sudah disiapkan dari rumahnya.

Setelah membunuh korban, Ponsel korban berbunyi terus menerus, hingga akhirnya Ponsel tersebut diamankan pelaku. Setelah itu, pelaku membuka jok motor korban dan menemukan mantel atau jas hujan milik korban.

Mantel tersebut, kemudian dipakai tersangka untuk membungkus jasad korban. Lalu korban dinaikkan ke sepeda motor oleh tersangka, dengan posisi dibonceng di tengah.

Agar tidak ketahuan, jasad korban sembari ditutupi daun singkong. Lalu di tengah jalan, tersangka langsung membuang tas korban untuk menghilangkan jejak. Sampai di titik pembuangan di Sungai Kroya, Natar, tersangka langsung membuang jasad korban ke sungai.

Namun jasad korban sempat nyangkut di batang pohon, dan tersangka turun lagi untuk mendorong jasad korban hingga memastikan korban masuk ke sungai. Setelah itu, tersangka langsung kabur dan meminta agar keluarganya segera pergi ke Jakarta. (***)

Editor : Febri Arianto