Empat Anak Jalanan Saat Diamankan Polisi | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pasca menangkap empat orang dari anggota punk, atas kasus pengeroyokan hingga menewaskan Boby Adam (31) warga Perum Way Halim Bandar Lampung, polisi masih memburu dua pelaku lainnya yang diduga ikut terlibat dalam perkara ini. Sebelumnya polisi mengamankan empat orang inisial RU (19), HE (17), AC (27), dan MF (17).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana mengatakan, pihaknya masih mengejar dua pelaku lainnya inisial YN dan RE. Namun tidak menutup kemungkinan, masih ada pelaku lainnya yang ikut terlibat.

SEBELUMNYA : Senggolan Motor, Warga Way Halim Bandar Lampung Tewas Dikeroyok, Polisi Ciduk Empat Pelaku

"Sementara ini masih enam orang yang diamankan, dimana dua diantaranya wanita masih sebagai saksi. Kami melakukan pengembangan berdasarkan kamera pengawas di lokasi kejadian, sehingga bisa diidentifikasi," kata Kompol Resky Maulana, Sabtu (3/7/2021).

Disisi lain, empat anak jalanan atau anak punk yang ditetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Bobby Adam, terancam dengan hukuman pasal berlapis. Hal ini dikarenakan, dalam aksinya mereka melakukan penganiayaan, pengeroyokan, hingga pembunuhan.

"Para pelaku bisa dijerat pasal berlapis yakni Pasal 338 pembunuhan Sub Pasal 170 pengeroyokan, dan 351 KUHP tentang penganiayaan bersama yang menyebabkan kematian. Ada pun maksimal hukumannya 15 tahun penjara," ujar Resky Maulana.

Dari hasil penangkapan terhadap para pelaku, turut diamankan barang bukti berupa sebuah pipa berisikan semen cor, pecahan pipa, gitar yang sudah hancur, gear sepeda motor, hingga pakaian yang dikenakan korban. Sebelumnya peristiwa ini terjadi pada Rabu (30/6/2021) malam, di area SPBU Way Dadi, Jalan Bye Pass Soekarno Hatta, Sukarame, Bandar Lampung.

Saat ditemukan warga, didapati luka bekas pukulan disekujur tubuh korban dengan benda tumpul. Peristiwa penganiayaan ini dipicu karena adanya senggolan antara sepeda motor dengan mobil disekitaran SPBU. (***)

Editor : Febri Arianto