BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Zoland Ryo Febriano (11), siswa kelas 6 SDN 1 Beringinraya, Bandar Lampung, selain penyakit asma hilang karena rutin latihan pencak silat seni, olahraga yang digeluti dia pun membuahkan hasil. Saat turun lapangan pertama kali di Bandar Lampung pada tahun 2015, Zoland mendapat medali perunggu. Pada tahun 2015 ia naik hingga mendapat medali emas.

Pada tahun 2016 lalu, ia mendapat medali emas O2SN tingkat Kota Bandar Lampung dan Provinsi Lampung. Sementara tahun 2017, ia kembali meraih medali emas pencak silat seni tunggal putra O2SN 21-24 Juli 2017 di Hotel Nusantara, Bandar Lampung. "Dulu awal ikut pertandingan baru tujuh bulan latihan," kata Zoland saat ditemui Lampungpro.com di rumah dia, Minggu (20/8/2017).

Selain itu, pada tahun 2016 lalu, Zoland telah masuk 10 besar O2SN tingkat nasional mewakili Lampung. Meraih urutan ke-9 menjadi kebanggaan tersendiri, pasalnya Zoland merupakan satu-satunya atlet yang lolos asal Sumatera. "Sudah masuk semi final," kata penggemar atlet Sea Games Sugianto tersebut.

Pada tahun 2017, Zoland kembali terpilih mewakili Lampung pada O2SN pencak silat seni tingkat nasional di Medan pada 2-9 September 2017 mendatang. Sebagai persiapan, setiap hari ia latihan 2,5 jam. Namun, untuk hari Minggu ia tidak latihan agar tidak terlalu lelah.

Usai latihan, terkadang Zoland mengalami memar di tubuh. Lengan sering memar, terkadang jari keseleo saat menahan gerakan di matras. Namun, semua itu tak membuat Zoland putus asa. Ia tetap semangat menjalani latihan.�Pencak silat seni juga membawa Zoland menjadi mandiri. Sebelum mengikuti pencak silat ia sangat manja. Namun, kini Zoland sudah tak manja. "Dulu sebelum ikut pencak silat jika ada luka nangis, sekarang enggak," kata ibu Zoland, Dian.

Sebagai orangtua, Dian selalu mendukung sang buah hati. Ia tak pernah takut Zoland akan cidera parah lantaran pencak silat seni masih sebatas laga. "Belum tarung, hanya laga jadi tak terlalu khawatir."�� (ESYA/PRO2)