MESUJI (Lampungpro.com): Aksi pemasangan portal jalan menuju kebun PT Pematang Agri Lestari (PAL) di Desa Hadimulyo SP4D, Kecamatan Way Serdang, Mesuji, sejak April 2018, tak hanya membuat perusahaan tersandera. Sejak portal dipasang aksi pencurian makin marak, hingga membuat kerugian mencapai Rp3 miliar.

"Sejak akses masuk kebun diportal, kami tak leluasa ke sana. Malah pencuri sawit yang leluasa masuk. Biasanya mereka beraksi malam hari," kata Manager HRD dan Legal PT PAL, Tigor Silitonga, di Bandar Lampung, Senin (10/9/2018).

Pemasangan portal dan penghadangan masuk ke lokasi kebun, kata Tigor, sudah tiga kali dilaporkan ke Polda Lampung. Namun hingga kini, belum ada tindakan di lapangan. Berdasarkan informasi yang didapat PT PAL, kasus ini dilimpahkan ke Polres Mesuji.

Terakhir PT PAL memanen kebun ini pada April 2018. Sejak itu, pekerja tak diperkenankan masuk setelah Kepala Desa Labuhan Batin Ahmad A., ikut menggembok portal itu, pada 6 April 2018. Pemblokiran itu merupakan buntut tuntutan Abdul Kadir cs, Kepala Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Dia mengklain sebagai pemilik lahan.

BACA JUGA: Warga Portal Jalan, Sawit PT PAL Mesuji Lampung Terlantar dan tak Bisa Panen

Menurut Tigor, pada panen terakhir pihanya mendapat 67 ton tandan buah segar per minggu. "Panen bisa mencapai 55 rit per bulan dengan rata-rata 8 ton per rit. Jika harga sawit Rp1.500/kg, taksiran kami kerugian lebih dari Rp3 miliar," kata Tigor.

Pihaknya berharap agar aparat keamanan dapat membantu pengamanan kebun, agar tak ada aksi pencurian. Dia khawatir terjadi bentrok antara pekerja dan warga yang memanen jika aparat tidak segera bertindak. "Posisi kami sekarang tersandera oleh sekelompok masyarakat," kata Tigor. (PRO1)