Ponton pendukung operasional eskavator milik P3UW Lampung. LAMPUNGPRO.CO/FAIZ

RAWAJITU (Lampungpro.co): Wilayah kawasan pertambakan udang Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang yang berawa gambut dan berair membuat operasional eskavator harus didukung ponton. Pasalnya, tanpa ponton kerja eskavator tidak maksimal.

Apalagi, pada 2020 Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung mendapat tambahan bantuan satu  eskavator dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga perlu penambahan ponton. "Kami putuskan membuat sendiri ponton besi daripada beli. Kalau buat sendiri harganya relatif lebih miring dan spesifikasi sesuai kebutuhan lapangan. Dana produksi ini murni dari swadaya anggota," kata Sekretaris P3UW Lampung, Aprianto Harmaidi.

Di sisi lain, Kepala Divisi Alat Berat P3UW Lampung, Arizal, mengatakan dengan swadaya membuat ponton besi selain biaya lebih ringan, bisa memilih spesifikasi material yang lebih berkualitas. Sekaligus, memberdayakan tenaga lokal anak-anak petambak Dipasena dan dikerjakan di workshop milik P3UW. "Pengerjaan pembuatan ponton dimulai 10 Februari 2021 dan diperkirakan selesai dalam 70 hari kerja," kata Arizal. 

Spesifikasi ponton ini sepanjang 18 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 1,5 meter. Biayanya diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp700 juta hingga Rp900 juta, dengan estimasi usia efektif 6-10 tahun. 

Eskavator ini nantinya bekerja di atas ponton besi itu mengeruk lumpur di kanal dan perbaikan tanggul tambak. "Ponton ini akan menambah jumlah armada ponton yang ada, sehingga berjumlah total lima buah. Nantinya seluruh eskavator milik P3UW ada pontonnya dan ditargetkan kinerja alat berat untuk revitalisasi pertambakan bisa  maksimal," kata Arizal. (FAIZ/PRO1)