Bandara Radin Inten II Lampung, Bandara, Penerbangan Internasional

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Sejak ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo sejak 8 Maret 2019, Bandara Raden Intan Lampung belum memiliki rute penerbangan internasional dimanapun. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah (PR) tersendiri bagi pemerintah daerah dan pihak bandara untuk segera membuka rute penerbangan internasional.

Pengamat transportasi Universitas Bandar Lampung, Ilham Malik menyebut penyebab utama Lampung belum ada penerbangan internasional usai ditetapkan menjadi bandara internasional ialah belum adanya demain internasional flight dari luar untuk datang ke Lampung.

"Jika diperhatikan di Lampung saat ini tidak ada resign internasional untuk membuka direct flight internasional dari negara lain ke Lampung dan yang memungkinkan di Malaysia tetapi yang masuk hanya beberapa dan itu masih sulit karena di Lampung belum ada aktivitas rutinan yang berskala internasional" ucap Ilham Malik, Kamis (11/4/2019).

Ilham Malik menganggap saat ini banyak pihak yang mendorong internasional namun tidak membaca situasional perusahaan maskapai penerbangan dan terkesan memaksa karena pemerintah hanya melihat dari sisi orang Lampung yang akan pergi ke luar negeri yang menyebabkan terjadinya capital flight di Lampung.

"Harusnya pemerintah melihat berapa banyak orang asing yang akan terbang ke Lampung bukan malah sebaliknya tapi saya belum melihat studi capital flight dan resources tourism yang membuat orang mau datang ke Lampung karena culture capital di Lampung tidak diurus padahal budayalah yang membuat seseorang tertarik datang ke suatu daerah" kata dia.

Untuk menarik wisatawan asing untuk terbang langsung ke Lampung tanpa transit, Ilham Malik meminta kepada pemerintah untuk mengurus budaya dan membuat event rutinan internasional serta melakukan demain origin to destination and destination to origin bagi wisatawan asing.

"Jadi Lampung harus sabar karena memang yang menentukan beroperasinya bandara internasional itu maskapainya dan cultural resources juga harus dikembangkan baru bisa menarik minat luar datang ke Lampung karena maskapai akan melihat sisi bisnis orientednya kalau misal tidak ada potensi itu dalam server penerbangan ya mereka tidak mau membuka penerbangan luar," jelas dia. (FEBRI/PRO3)