Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol || LAMPUNGPRO.CO/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Wilson Faisol, menghadiri acara Sedekah Laut yang digelar oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bandar Lampung, Selasa (23/12/2025).

Acara yang merupakan bagian dari tradisi tahunan masyarakat pesisir ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting serta undangan dari berbagai instansi yang terkait dengan sektor kelautan dan perikanan.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandar Lampung, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bandar Lampung, Kepala Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), Camat, Lurah, serta berbagai perwakilan dari masyarakat nelayan dan organisasi terkait.

Dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Asisten I, Wali Kota Eva Dwiana menyampaikan bahwa Festival Sedekah Laut yang digelar setiap tahun ini merupakan bagian dari tradisi budaya masyarakat pesisir, khususnya bagi para nelayan.

Tradisi ini memiliki makna yang dalam sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rezeki yang diberikan melalui hasil laut.

Menurut Eva, acara ini bukan hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga merupakan penghormatan terhadap profesi nelayan yang memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan ekonomi dan ketahanan pangan di wilayah pesisir.

"Sedekah Laut ini adalah tradisi yang telah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat pesisir sebagai bentuk rasa syukur atas hasil laut yang telah diberikan. Selain itu, acara ini juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat nelayan," ujar Eva dalam sambutannya.

Acara Sedekah Laut tahun ini juga diwarnai dengan kegiatan penyerahan simbolis kartu asuransi ketenagakerjaan bagi para nelayan. Penyerahan kartu tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan nelayan yang seringkali bekerja dalam kondisi yang penuh risiko.