Mahasiswi Lulusan Terbaik Unila Mutiara Nurhaliza | Lampungpro.co/Dok Unila

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Alumni Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila), Mutiara Nurhaliza, yang berhasil menjadi lulusan terbaik pertana pada wisuda periode empat tahun akademik 2023-2024, turut memberikan sejumlah tips kepada para mahasiswa untuk menjadi lulusan terbaikm

Mahasiswi yang akrab disapa Muti ini, didapuk sebagai lulusan terbaik pertama dengan skor 380. Mulanya Muti tak pernah berharap menjadi lulusan terbaik, ia hanya menjalankan perkuliahan dengan usaha maksimal tanpa melihat hasil, namun ketekunannya membuahkan hasil.

"Untuk menjadi lulusan terbaik, proses pertama saya mengajukan diri ke fakultas dan melakukan proses verifikasi IPK, TOEFL, hingga sertifikat akademik dan non-akademik. Selain itu, ada penilaian berdasarkan masa studi, selanjutnya dari fakultas diajukan ke tingkat universitas," kata Mutiara Nurhaliza dalam keterangannya, Senin (5/8/2024).

Dukungan orang tua Muti yang selalu mengutamakan akademik, menjadi motivasi terbesarnya dalam menimba ilmu. Ia menjadikan orang tuanya sebagai panutan sejak kecil hingga sekarang.

Bagi orang tua Muti, belajar tidak pernah ada habisnya. Selain itu, peran para kakak, dosen, dan teman, juga menjadi faktor pendorong keberhasilan.

Mutiara Nurhaliza berpesan ke para mahasiswa di Lampung khususnya Unila, untuk jangan terpaku pada hasil usaha dan hanya mengejar penghargaan, namun nikmati dan cintai prosesnya, sehingga pada akhirnya tidak menjadi beban perkuliahan, meski ia juga awalnya kesulitan membagi waktu antara kuliah, magang, dan mengikuti perlombaan.

Raihan prestasi Mutiara Nurhaliza tidak hanya saat wisuda, tapi selama masa perkuliahan, ia juga meraih beasiswa nasional dari Djarum Beasiswa Plus, yang didapatnya dari hasil berkompetisi dengan seluruh mahasiswa di Indonesia.

Beasiswa itu tak hanya membantu secara finansial, tapi juga memberikan pelatihan-pelatihan softskill, akademik, dan pelatihan building.

Muti berpesan kepada para mahasiswa, untuk tidak berhenti berproses, mengingat alasan awal memulai semua. Percayakan semua pada proses, cintai prosesnya, karena jika menganggap kuliah sebagai beban, pada akhirnya akan menjadi tidak menikmati masa itu hingga akhir. (***)

Editor : Febri Arianto