BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (Mirza) bersama Bunda Literasi Lampung Purnama Wulan Sari, secara resmi menamai ulang Gedung Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung menjadi “Nuwa Baca Zainal Abidin Pagaralam”, dalam sebuah acara yang digelar Jumat malam (23/5/2025). Momentum ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Buku Nasional dan menandai 100 hari pertama masa kepemimpinan Gubernur Mirza dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela.
Pemilihan nama tersebut merupakan hasil dari proses diskusi panjang antara sejumlah tokoh adat, budayawan, akademisi, hingga komunitas literasi. Sosok Zainal Abidin Pagar Alam, Gubernur Lampung periode 1966–1972, dianggap pantas menjadi simbol literasi daerah. Hal ini karena dedikasinya dalam membangun pendidikan dan budaya baca di Bumi Ruwa Jurai.
“Beliau bukan hanya pemimpin administratif, tetapi juga pendidik sejati dan visioner. Kami ingin anak-anak Lampung mengenal dan belajar dari teladan yang telah beliau tinggalkan,” ujar Gubernur Mirza dalam sambutannya.
Peresmian ini turut dihadiri keluarga besar almarhum Zainal Abidin Pagaralam, termasuk anaknya yang juga Gubernur Lampung periode 2004-2014 Sjachroedin ZP. Dalam pidatonya, Sjachroedin mengungkapkan rasa syukur dan haru atas penghargaan tersebut.
“Semasa hidupnya, ayah saya mengabdikan diri sepenuhnya untuk kemajuan Lampung. Ia kembali ke tanah kelahirannya setelah menempuh pendidikan, karena percaya Lampung harus berdiri sendiri, terpisah dari Sumatera Selatan,” kenang Sjachroedinm
Dedikasi Zainal Abidin Pagar Alam dalam dunia pendidikan juga tercermin dari pembangunan berbagai sekolah unggulan yang masih berdiri hingga kini, seperti SD Teladan Rawa Laut, SMP Negeri 1 Kotabumi, hingga SMA Negeri 1 Tanjungkarang. Bahkan saat menjabat sebagai Bupati Lampung Utara, ia juga aktif mengajar.
Ketua Satu Pena Lampung, Heri Wardoyo, menyebut penamaan ini sebagai bentuk penghormatan yang layak bagi figur yang menjadi arsitek utama dalam pembangunan intelektual dan administratif Lampung. “Beliau teknokrat yang berpikir jauh ke depan. Dengan penamaan ini, perpustakaan tak hanya menjadi tempat baca, tapi juga ruang perenungan tentang perjuangan dan gagasan-gagasan besar,” ujar Heri Wardoyo.
Acara ini juga dirangkaikan dengan peluncuran dan bedah buku biografi “Zainal Abidin Pagaralam: Jejak Perjalanan Gubernur Lampung 1966–1972” yang disusun oleh budayawan Anshori Djausal, jurnalis Hermansyah, dan akademisi Ir. Diza Noviandi, M.Sc. Buku tersebut mengupas kiprah Zainal Abidin Pagar Alam dalam memperjuangkan terbentuknya Provinsi Lampung.
Hadir dalam acara ini anggota DPR RI Rycko Menoza yang juga cucu dari Zainal Abidin, anggota DPD RI Bustami Zainudin, Anggota DPRD Provinsi Lampung Ade Utami Ibnu dan Anggota DPRD Provinsi Lampung Budiman AS. Selain para anggota komunitas baca, para pegiat literasi, pelajar, mahasiswa, dan insan pers. Diskusi buku dipandu oleh Amiruddin Sormin dan Rilda Oelangan Taneko, yang juga menjadi moderator acara puncak malam itu.
Dengan peresmian ini, Nuwa Baca Zainal Abidin Pagaralam diharapkan menjadi rumah literasi yang mengakar kuat pada nilai-nilai perjuangan, pendidikan, dan kebudayaan Lampung. (***)
Edior Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan media sosial dapat menjadi alat...
1335
Lampung Tengah
3716
630
24-May-2025
156
24-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia