JAKARTA (Lampungpro.com): Patmi (48) warga Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Pati, Jawa Tengah, peserta aksi #DipasungSemen2 yang menolak pembangunan pabrik semen PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, meninggal dunia di RS St. Carolus, Jakarta Selasa (21/3/2017), pukul 02.30 dini hari. Siaran pers Walhi menyebutkan sebelumnya Patmi dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik oleh dokter.

Namun Selasa (21/3/2017), sekitar pukul 02.30 setelah mandi, Patmi mengeluh badannya tidak nyaman, lalu kejang-kejang dan muntah. Dokter membawa Patmi ke RS St. Carolus Salemba, Jakarta. Menjelang sampai di RS, dokter mendapatkan Patmi meninggal dunia. Pihak RS St. Carolus menyatakan Patmi meninggal mendadak pada sekitar Pukul 02.55 dengan dugaan serangan jantung.

Sejak Senin (13/3/2017), warga pedesaan di kawasan bentang alam karst Kendeng memulai aksi memprotes pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menanggapi penolakan warga kawasan Kendeng terhadap rencana pendirian dan pengoperasian pabrik semen milik PT Semen Indonesia di Rembang dan semen lainnya di pegunungan Kendeng. Sejak awal, seluruh peserta aksi #DipasungSemen2 didampingi dan dimonitor tim dokter di YLBHI dan di lokasi aksi, di depan Istana Negara, Jakarta.

Pada Kamis (16/3/2017) menyusul kurang-lebih 55 warga dari kabupaten Pati dan Rembang bergabung. Patmi salah satu dari yang mengecor kaki. Senin (20/3/2017), perwakilan warga diundang Kepala Kantor Staf Presiden, Teten Masduki untuk berdialog. Perwakilan menolak skema penyelesaian konflik. Senin (20/3/2017) malam diputuskan mengubah cara aksi.

Sebagian besar warga pulang halaman, aksi dilakukan sembilan orang. Patmi merupakan yang akan pulang sehingga cor kakinya dibuka. Rencananya, pagi ini jenazah Patmi dipulangkan ke Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Pati, untuk dimakamkan di desanya. (PRO1)