RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.com): Ribuan petambak di Kecamatan Rawajitu Timur, Tulangbawang, memperingari tragedi berdarah pada 1 Maret 2000 dengan aneka bakti sosial. Menurut Ketua Perhimpunan Petambak Pengusaha Udang Wilayah (P3UW), Nafian Faiz, peringatan itu sebagai tanda solidaritas para petambak atas tragedi berdarah itu.

Tragedi 1 Maret tahun 2000 atau 17 tahun lalu, terjadi ketika ribuan petambakmemperjuangkan hak-haknya dari belenggu sistem kemitraan yang buruk dan tidak adil dari PT Dipasena Citra Darmaja . Namun perlawanan mendapatkan hak-hak tersebut berubah menjadi tragedi ketika seorang petambak Ruswandi, anggota Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) tewas akibat bentrokan dengan petugas keamanan PT Dipasena Citra Darmaja.

"Peristiwa berdarah di masa lalu itu menjadi catatan sejarah itu agar tak terulang kembali. Petambak harus mengubah peristiwa itu bermanfaat bagi masyarakat. Kami buktikan dengan donor darah, khitanan massal, dan santunan sosial," kata Nafian Faiz.

Selain petambak, tampak hadir Camat Rawajitu Timur, Koramil Rawajitu, Kepala Puskesmas Rawajitu Timur, delapan Kepala Kampung se-Kecamatan Rawajitu Timur, Kepala Cabang Bank Lampung KCP Rawajitu Selatan, dan para tokoh masyarakat. Dalam sabutannya camat Rawajitu Timur, Amad. M., mengapresiasi kegiatan P3UW.

PMI Tulang Bawang dan Puskesmas Rawajitu Timur berhasil mendapatkan 90 kantong darah pendonor dari 160 pendaftar. Sedangkan anak yang dikhitan sebanyak 56.�Kegiatan ini, kata Nafian, berlangsung selama seminggu. "Maret bagi para petambak Dipasena merupakan bulan sarat nilai sejarah, sehingga kegiatannya berlangsung cukup lama," kata Nafian Faiz. (PRO1)