BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sedang memproses perubahan nama Gerbang Tol Natar di Lampung Selatan menjadi Gerbang Tol Adeham Natar ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementeritan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Perubahan dilakukan setelah Presiden Joko Widodo setuju pencantuman nama Adeham pada salah satu gerbang tol di Lampung.

Adeham adalah Asisten II Sekdaprov Lampung yang hingga akhir hayatnya menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Menurut Sekretaris Tim Percepatan Pembangunan JTTS, Zainal Abidin, awalnya Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, mengusulkan nama Adeham untuk seluruh ruas JTTS Bakauheni-Terbanggi Besar.

"Namun yang disetujui adalah Gerbang Tol Natar menjadi Gerbang Tol Adeham Natar. Penggantian nama masih diproses, karena infonya harus ada SK PT Hutama Karya dan selanjutnya namanya akan ditambah Adeham. Jadi, kami masih menunggu SK PT Hutama Karya dulu, baru diubah di lokasi," kata Zainal Abidin, di Bandar Lampung, Minggu (10/3/2019).

Terkait perubahan nama ini, menurut Anggota DPD RI Andi Surya, sudah tepat. Dia mengenal Pak Adeham hampir 20 tahun lalu ketika pertama menjadi anggota DPRD Lampung.

"Beliau pejabat santun dan rendah hati. Saat itu saya pernah melakukan peninjauan sebagai Anggota DPD RI terhadap proses pembangunan jalan tol ini. Saya melihat Beliau melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh. Banyak tantangan yang dihadapi terutama upaya pelepasan lahan tol yang sarat masalah itu," kata Andi Surya.

Menurut Andi Surya, Almarhum Adeham dapat melalui proses pembangunan JTTS dengan cukup baik dan bertangan dingin. "Begitu banyak persoalan yang dihadapi Beliau baik secara internal maupun eksternal, karena tantangan terhadap pembangunan jalan tol tidak semudah yang kita pikirkan terutama mengoordinasi kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ujar Andi Surya yang juga Ketua Yayasan Mitra Indonesia itu. (PRO1)