Feses sapi yang telah diolah menjadi kompos digunakan oleh KWT untuk budidaya sayuran di pekarangan rumah, mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, sekaligus mendukung konsep urban farming berkelanjutan.
Mewujudkan Ekosistem Pertanian-Perternakan Perkotaan
Ketua Tim PkM Polinela, Imelda Panjaitan, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menyelesaikan masalah kesehatan ternak secara individu, tetapi juga membangun sistem peternakan perkotaan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Kami berharap melalui pendampingan ini, kesehatan ternak di Gapoktan Harapan Makmur meningkat, kerugian akibat penyakit berkurang, dan lingkungan sekitar menjadi lebih nyaman karena limbah sudah diolah menjadi sumber daya,” ujar Imelda.
Menurutnya, integrasi antara peternak dan KWT menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem pertanian-peternakan yang saling mendukung. “Limbah bukan lagi masalah, tapi bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi peternak dan masyarakat,” tambahnya.
Program ini terlaksana berkat dukungan pendanaan dari DIPA Polinela Tahun Anggaran 2025, dan diharapkan dapat menjadi model pengelolaan peternakan urban berkelanjutan di Bandar Lampung dan kota-kota lain di Indonesia. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
12346
178
21-Oct-2025
228
21-Oct-2025
224
21-Oct-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia