BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Plastik kresek warna hitam masih banyak beredar di Bandar Lampung. Plastik kresek warna hitam ini masih banyak digunakan pedagang makanan di Bandar Lampung. "Penggunaan dan peredarannya masih banyak," ujar Kabid Infokom BBPOM Bandar Lampung, Zamroni melalui whatsapp, Selasa (30/7/2019).
Padahal, plastik kresek warna hitam ini sangat berbahaya jika digunakan untuk makanan. Kresek jenis ini bahaya untuk bungkus makanan yang siap saji atau makanan tanpa pelindung. Hal ini diungkapkan akademisi FMIPA Universitas Lampung, Prof. Buhani.
Menurut Buhani, pada dasarnya bahan-bahan penyusun dari plastik hitam sangat bermacam-macam. Biasanya, kata dia, bahan plastik hitam ialah sintesis atau senyawa organik. "Plastik hitam ialah polimer yang terbentuk dari monomer, atau bahan pembentuk plastik lain seperti silikon, polietelin, dan senyawa dikenal dengan nama dioksin yang mengkhawatirkan untuk kesehatan manusia," ujar dia.
Plastik kresek hitam tidak berbahaya jika kondisi masih stabil atau masih dalam bentuk aslinya. Artinya, kata akademisi Unila itu, monumer atau senyawa pembentuknya masih dalam ambang batas normal.
Namun, jika plastik hitam terkena suhu agak tinggi, dikhawatirkan akan menimbulkan bahaya pada kesehatan. Hal ini dikarenakan ada bahan pembentuk yang mudah terurai atau terlepas. "Khususnya pada makanan yang disimpan dalam plastik kresek hitam," ujar Buhani. (SYAHREZA/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
3989
Tulang Bawang
2405
Lampung Selatan
1441
Lampung Tengah
1143
Pesisir Barat
958
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia