PESAWARAN (Lampungpro.co) : Desa Wiyono, Kabupaten Pesawaran, selama ini dikenal sebagai salah satu sentra penghasil pala di Provinsi Lampung. Namun, pemanfaatannya masih terbatas pada penjualan biji mentah. Kini, berkat sentuhan inovasi dari dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela), pala mulai diolah menjadi produk bernilai tambah, salah satunya balsem herbal.
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM), tim dosen Polinela menggelar pelatihan pembuatan balsem berbahan dasar pala dan tanaman lokal lain, seperti serai. Pelatihan ini diikuti oleh anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Mawar pada Sabtu (30/8/2025).
Tim dosen yang terlibat dalam program ini adalah Lu’lu’ Kholidah Fauziah, S.Si., M.Sc., Maisuri Hardani, M.Pd., Nindy Permatasari, S.Pd., M.Sc., dan Resti Puspa Kartika Sari, S.P., M.Si. Mereka mengusung tema “Pembuatan Balsem Herbal: Pemanfaatan Pala dan Tanaman Lokal untuk Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat Desa.”
Dalam pelatihan, para peserta tidak hanya mendapat materi teori, tetapi juga langsung praktik. Dengan antusias, ibu-ibu KWT mencoba mencampur bahan, mengolah, hingga menghasilkan balsem herbal siap pakai.
Ketua tim dosen, Lu’lu’ Kholidah Fauziah, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan mengolah pala menjadi produk bernilai ekonomi.
“Selama ini pala hanya dijual mentah. Melalui pelatihan ini, kami berharap masyarakat bisa memanfaatkannya sebagai balsem herbal untuk kesehatan, sekaligus membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu KWT Sekar Mawar,” ujar Lu’lu’.
Sementara itu, Ketua KWT Sekar Mawar, Sri Lestari, mengaku senang dengan adanya program tersebut. Menurutnya, keterampilan baru ini memberi peluang besar bagi desa mereka.
“Sekarang kami bisa mengolah pala menjadi produk turunan yang punya nilai jual. Balsem herbal ini bahkan bisa menjadi oleh-oleh khas Desa Wiyono,” kata Sri.
Selain untuk kesehatan dan tambahan ekonomi keluarga, balsem herbal berbahan pala ini juga diharapkan mendukung promosi wisata Desa Wiyono. Wisatawan nantinya bisa melihat langsung proses pembuatannya sekaligus membeli produk sebagai buah tangan khas desa.
Dengan adanya inovasi ini, Desa Wiyono tidak hanya dikenal sebagai penghasil pala, tetapi juga mampu menghadirkan produk kreatif yang memperkuat kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkaya potensi wisata lokal. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
15978
506
13-Sep-2025
356
13-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia