 
                BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menerima audiensi dari Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, pada Rabu (22/10/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sinergi antara dunia pendidikan tinggi vokasi dan pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal, khususnya pengelolaan tepung mokaf (Modified Cassava Flour).
Pertemuan tersebut menjadi tindak lanjut dari program Pemerintah Kabupaten Pringsewu dalam mewujudkan visi dan misi Bupati untuk menciptakan 3.000 UMKM mandiri dan berdaya saing. Salah satu langkah strategis yang diinisiasi adalah pengembangan produk olahan lokal berbasis ubi kayu, yaitu tepung mokaf, yang memiliki potensi besar untuk menjadi bahan substitusi tepung terigu dan meningkatkan nilai tambah bagi petani serta pelaku UMKM.
Rombongan Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu yang dipimpin oleh Plt. Kepala Dinas, M. Maryanto, S.Pt., disambut langsung oleh Wakil Direktur Bidang Kerjasama, Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs., beserta tim dosen dan tenaga ahli dari jurusan terkait. Dalam kesempatan tersebut, M. Maryanto menyampaikan bahwa audiensi ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menjalin kerja sama yang konkret antara pemerintah daerah dan Polinela.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti pada tahap konsultasi, tetapi juga dapat berlanjut pada pendampingan teknis, pelatihan, hingga pengembangan model bisnis yang bisa diaplikasikan langsung oleh UMKM di Pringsewu. Tepung mokaf menjadi potensi besar yang bisa dikembangkan menjadi produk unggulan daerah,” ujar M. Maryanto.
Sementara itu, Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs., dalam sambutannya menegaskan komitmen Polinela untuk terus berperan aktif dalam penerapan riset terapan dan teknologi tepat guna di masyarakat.
“Polinela siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, khususnya Dinas Pertanian, dalam pengembangan tepung mokaf. Melalui riset terapan, pendampingan mahasiswa, serta program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), kami ingin memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan benar-benar memberikan manfaat langsung bagi pelaku UMKM dan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa kegiatan seperti ini sejalan dengan arah kebijakan Polinela dalam memperluas dampak tridharma perguruan tinggi di sektor riil, khususnya melalui pendidikan vokasi yang aplikatif. “Kami ingin membangun jembatan antara kampus dan masyarakat. Apa yang kami teliti di laboratorium harus bisa diterapkan di lapangan, sehingga Polinela bukan hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam pembangunan daerah,” pungkasnya.
Audiensi ini ditutup dengan sesi diskusi teknis mengenai potensi pengelolaan tepung mokaf di Pringsewu, peluang kerja sama dalam bentuk pelatihan UMKM, serta kemungkinan pendampingan produksi dan pengujian mutu tepung di laboratorium Polinela. Kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan ini dengan penyusunan nota kesepahaman (MoU) sebagai dasar kolaborasi berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, Politeknik Negeri Lampung kembali menegaskan perannya sebagai pusat pendidikan vokasi yang tidak hanya menghasilkan lulusan unggul, tetapi juga turut mendorong penguatan ekonomi lokal melalui inovasi, penelitian terapan, dan kemitraan dengan berbagai sektor pembangunan. (***)
Berikan Komentar
 
            Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
17591
250
31-Oct-2025
 
            241
31-Oct-2025
 
            Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia