Dokumentasi Humas Polinela | Lampungpro.co/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Program Studi (Prodi) Pengelolaan Agribisnis Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menyelenggarakan Kuliah Umum bertema Membangun Sinergi Bisnis. Kegiatan digelar di Gedung Serba Guna, Kampus Polinela, Rabu (22/11/2023).

Acara ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa prodi Pengelolaan Agribisnis Polinela. Kuliah umum diisi oleh pemateri Muhammad Firman, Manager Marketing PT. Bintang Sumatera Express (J&T Express Lampung).

Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan, tetapi juga menciptakan momentum bersejarah melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Penanandatangan dilakukan antara Polinela dan PT. Bintang Sumatera Express (J&T Express Lampung).

MoU ini melibatkan berbagai aspek kerjasama, termasuk pengembangan kurikulum, bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, dan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Polinela, yang diwakili oleh Wakil Direktur Bidang Kerja Sama Polinela, Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs.

Eko mengatakan, bahwa kuliah umum ini merupakan langkah konkret Polinela dalam memberikan pembelajaran yang aplikatif. Kemudian, sesuai dengan perkembangan zaman.

Ia juga mengapresiasi antusiasme dari dosen dan mahasiswa Polinela yang hadir. Selain itu, Eko Win Kenali menyoroti signifikansi penandatanganan MoU dengan PT. Bintang Sumatera Express.

Kerja sama ini diharapkan mampu membuka pintu sinergi antara dunia pendidikan dan industri, memberikan peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam pengalaman praktis dan penelitian yang relevan, kata Eko Win Kenali.

Dalam kerangka kerja sama ini, terang Eko, diharapkan bahwa hubungan antara Polinela dan PT. Bintang Sumatera Express dapat memberikan manfaat maksimal bagi kedua belah pihak. Besar harapan para mahasiswa Polinela dapat memperoleh pengalaman lapangan yang berharga. Sementara PT. Bintang Sumatera Express akan mendapatkan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih sesuai kebutuhan industry, ujar Eko.