Dokumentasi Humas Polinela | LAMPUNGPRO.CO/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) tidak hanya fokus pada pelatihan teknis pembuatan pakan ternak berkualitas dalam kegiatan Pelatihan Formulasi Complete Feed. Pada Kamis (26/9/2024), Polinela juga memperkuat jalinan kerja sama dengan sektor industri melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Satya Budi Farm.

Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup bidang penelitian, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan PKS dilakukan oleh Riko Noviadi, S.Pt., M.P., selaku Ketua Jurusan Peternakan Polinela, dan Martinua Dwi Prasetiyo, pemilik Satya Budi Farm.

Sinergi antara akademisi dan pelaku industri ini diharapkan menjadi langkah awal dalam penguatan kolaborasi yang saling menguntungkan di sektor peternakan.

Tak hanya PKS, dilakukan pula penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Polinela dan Satya Budi Farm. MoU tersebut ditandatangani oleh Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., Direktur Polinela, dan Martinua Dwi Prasetiyo, dengan fokus kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sumber daya manusia.

Prof. Sarono menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri dalam menghadapi tantangan era globalisasi. "Kami terus berupaya memperkuat pendidikan vokasi melalui kerja sama strategis dengan berbagai mitra industri. Penandatanganan MoU dan PKS ini merupakan bukti komitmen Polinela dalam memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang peternakan," ungkapnya.

Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa Polinela, memberikan mereka pengalaman langsung di dunia industri, serta memperkuat keterampilan mereka di bidang peternakan. Dengan keterlibatan aktif di lapangan, mahasiswa Polinela akan lebih siap bersaing dalam industri dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Melalui kolaborasi ini, Polinela berupaya mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri peternakan. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan mampu berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor peternakan secara lebih luas. (***)