Direktur Politeknik Negeri Lampung, Dr. Dwi Puji Hartono, S.Pi., M.Si., (tengah) | LAMPUNGPRO.CO/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Sebanyak 28 mahasiswa penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), Papua, serta repatriasi dari luar negeri, mengikuti kegiatan Pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di Provinsi Lampung. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, pada 27–29 Oktober 2025.

Para peserta berasal dari tiga perguruan tinggi negeri di Lampung, yaitu Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Universitas Lampung (Unila), dan Institut Teknologi Sumatera (Itera). Dari total 28 mahasiswa, tujuh di antaranya berasal dari Polinela (5 laki-laki dan 2 perempuan), 12 dari Unila (1 laki-laki dan 11 perempuan), serta sembilan dari Itera (3 laki-laki dan 6 perempuan).

Pelatihan ini bertujuan menumbuhkan semangat nasionalisme, memperkuat rasa cinta tanah air, serta membentuk karakter mahasiswa yang berintegritas dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Polinela Dr. Dwi Puji Hartono, S.Pi., M.Si., Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unila Heru Satria Arif, S.E., M.H., Pembina Beasiswa Itera Rizki Ahmad Yudanegara, S.T., M.T., serta perwakilan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Naufal Ghifari, staf dari Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT).

Tahun ini, Kemdiktisaintek melalui PPAPT mempercayakan Politeknik Negeri Lampung sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan “Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa ADik” di Provinsi Lampung.

“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga wadah bagi generasi muda dari berbagai latar belakang untuk saling mengenal, menghargai perbedaan, dan memperkuat persatuan,” ujar Dr. Dwi Puji Hartono dalam sambutannya.

Selama kegiatan, para mahasiswa mengikuti berbagai sesi pelatihan, di antaranya simulasi bela negara bersama unsur TNI, Pemuda Sehat Anti Narkoba bersama BNN Provinsi Lampung, Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi, serta pendekatan psikologis oleh psikolog klinis.
Selain itu, peserta juga mendapatkan materi muatan lokal dan budaya Lampung dari Lampung Ambassador di bawah koordinasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Lampung.

Melalui berbagai sesi ini, mahasiswa diajak memahami peran generasi muda dalam menjaga kedaulatan bangsa, baik melalui dunia pendidikan maupun kontribusi sosial di masyarakat.

Peserta Antusias: “Menuntut Ilmu Juga Bentuk Bela Negara”

Salah satu peserta, Lapinus Hiluka, mahasiswa asal Papua, mengaku bangga bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut.
“Indonesia kaya akan alam dan suku bangsa. Kita harus semangat menjunjung tinggi persatuan, dan menuntut ilmu juga merupakan bentuk bela negara menuju Indonesia Emas,” ujarnya.

Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polinela, Agung Adi Chandra, S.Kh., M.Si., yang juga penanggung jawab kegiatan, berpesan agar mahasiswa ADik mampu memimpin dirinya sendiri, memperkuat semangat kesatuan, serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk hidup bermartabat, baik di kampus maupun di luar kampus.

Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Jamaludin Adimiharja, S.Tr.P., M.Si., mengingatkan peserta agar disiplin dan bersemangat dalam belajar sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

Akhiri dengan Deklarasi Kebangsaan

Sebagai penutup, seluruh peserta menyampaikan Deklarasi Kebangsaan sebagai bentuk komitmen untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.

Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap Indonesia sekaligus memperkuat semangat generasi muda penerus bangsa untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (***)