Apel Siaga Operasi Lilin Krakatau Polresta Bandar Lampung Layani Natal dan Tahun Baru | Lampungpro.co/Humas Polresta

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Polresta Bandar Lampung menyiagakan 434 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di wilayah Bandar Lampung.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Abdul Waras mengatakan, dari jumlah tersebut, terdapat 273 personel Kepolisian, 161 personel gabungan dari TNI dan Intansi terkait di Bandar Lampung.

"Ada 434 personel gabungan yang kami kerahkan, terdiri dari 273 kepolisian, dibantu jajaran Kodim, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, maupun sejumlah stakeholder terkait," kata Kombes Abdul Waras saat apel gelar pasukan Operasi Lilin Krakatau 2024 di Mapolresta Bandar Lampung, Jumat (20/12/2024).

Operasi Lilin Krakatau 2024 akan berlangsung selama 13 hari, terhitung mulai tanggal 21 Desember 2024 sampai dengan 2 Januari 2025. Tak hanya itu, Polresta Bandar Lampung juga mendirikan enam pos pengamanan yang tersebar di wilayah Bandar Lampung.

Sejumlah Pos pengamanan tersebut diantaranya Pos Ramayana, Pos Terminal Rajabasa, Pos Baruna Panjang, Pos Sukamaju, Pos Kemiling dan Pos Ryacudu Sukarame.

Kombes Abdul Waras juga menambahkan, pihaknya telah menyiapkan personel yang nantinya ditempatkan disejumlah titik strategis, termasuk tempat ibadah, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, dan tempat hiburan rakyat.

"Jalur-jalur mudik maupun menuju tempat wisata juga menjadi fokus utama, mengingat potensi peningkatan mobilitas masyarakat pada libur panjang Nataru," tambah Kombes Abdul Waras.

Menurutnya, kerjasama lintas sektoral juga menjadi kunci keberhasilan pengamanan Nataru kali ini. Polri telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk tokoh agama dan masyarakat, untuk mendukung suasana damai selama perayaan.

Kapolresta menghimbau kepada masyarakat, untuk tetap waspada dan mematuhi aturan lalu lintas saat bepergian. Bagi pengguna transportasi umum, penting untuk memperhatikan barang bawaan dan melaporkan hal-hal mencurigakan kepada pihak berwajib. (***)

Editor : Febri Arianto