Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Disiplin Etos Kerja Nasional
Lampungpro.co, 18-May-2017

Lukman Hakim 1668

Share

JAKARTA (Lampungpro.com0: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya disiplin etos kerja nasional dan pengawasan anggaran di daerah, termasuk mengubah pola pikir (mindset) di tengah persaingan antarbangsa dan negara. "Inilah yang harus kita bangkitkan, disiplin nasional, etos kerja nasional kita yang harus kita ubah.�Mindset�kita, pola pikir kita, harus kita ubah semuanya. Tidak bisa kita seperti yang kemarin-kemarin," kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Pengawasan Intern Pemerintahan 2017 di Istana Negara, Kamis (18/5/2017).

Menurut Presiden, sejumlah negara lain telah menyusul Indonesia yang dahulu kala menjadi pelopor sejumlah pembangunan infrastruktur dan pendidikan. Dia mencontohkan dahulu Indonesia mengirim guru-guru untuk membantu membangun pendidikan di Malaysia, namun saat ini Indonesia terkalahkan dalam sektor pendidikannya.

Kemudian, Joko Widodo merujuk kemampuan Korea Selatan membuat kapal selam secara mandiri, padahal Indonesia memiliki industri pembuatan kapal laut, PT PAL, namun belum membangunnya. Dilansir Antara, kata Presiden, Indonesia juga pernah menjadi sebagai salah satu negara yang menjadi contoh bagi negara lain dalam pembangunan jalan tol di Jakarta-Bogor dan Ciawi (Jagorawi) pada 1970-an.

Namun, Presiden�menyatakan saat ini panjang jalan tol di Indonesia masih kurang. "Apa yang salah dengan kita? Hal-hal seperti ini yang akan saya ingatkan kepada siapapun bahwa kita sekarang harus mengubah pola pikir kita, etos kerja kita, disiplin kita kalau kita tidak mau ditinggal oleh negara yang lain," kata Jokowi.�

Presiden juga mengamahkan kepada para kepala desa untuk mengelola dana desa dapat memanfaatkan secara baik dan memberikan laporan secara transparan sekaligus efektif. Selain itu, Jokowi mengingatkan kepada para kepala desa untuk selalu�berhati-hati dalam menggunakan anggaran yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya.

Anggaran desa pada 2015 tercatat Rp20 triliun, sementara itu pada 2016 mencapai Rp47 triliun dan pada 2017 senilai Rp60 triliun. "Saya titip Rp60 triliun itu bukan uang sedikit, bisa menjadikan desa kita baik. Tapi, juga bisa menjadikan kepala desa itu menjadi tersangka kalau cara-cara pengelolaannya tidak baik," kata dia. (*/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4138


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved